REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Renovasi pembangunan Masjid Agung Kota Bogor, di Jalan Nyi Raja Permas, Bogor Tengah, Kota Bogor, akan dilanjutkan kembali pada Maret mendatang.
Pasalnya, renovasi bangunan masjid tersebut sempat terhenti karena menunggu perubahan struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) yang akan dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
“Kalau pergantian struktur sudah ada, tinggal eksekusi saja. Kemungkinan proses pembentukan SOTK yang baru akan dilakukan setelah pelantikan wali kota sudah dilaksanakan,” kata Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Herman Rusli saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (19/1).
Dia menjelaskan, awalnya pembangunan dan renovasi Masjid Agung berada di bawah kendali Disperumkim, namun kini kewenangan itu akan diserahkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor. Perubahan itu mengikuti adanya pembentukan perubahan SOTK Pemkot Bogor.
Menurut dia, proses renovasi Masjid Agung dilakukan secara bertahap sejak 2015. Anggaran yang direncanakan untuk renovasi secara keseluruhan berjumlah Rp 50 miliar.
Pada 2016, proses renovasi pertama berjalan dengan anggaran Rp 8,5 miliar. Kendati demikian, renovasi sempat vakum pada 2017 dan baru bisa berlanjut lagi pada 2018 dengan anggaran sebesar Rp 8,7 miliar.
“Tahun ini rencana anggaran renovasi sekitar Rp 16 miliar. Pembiayaan ini tidak bisa sekaligus karena sudah prosedur Pemkot seperti itu,” kata Herman.
Herman menjelaskan, terkait rancangan desain bangunan serta anggaran yang akan diterapkan di dalam renovasi Masjid Agung sudah masuk ke dalam tahapan dokumentasi yang siap dimasukkan ke proses lelang. Sebelumnya proses lelang sempat dimasukkan pada awal Januari ini, kata dia, namun tidak bisa ditindaklanjuti karena adanya rencana peralihan kewenangan.
Sehingga, jika proses lelang berjalan dengan baik tanpa ada hambatan, Herman memprediksi eksekusi renovasi dapat dimulai pada Maret 2019 ini. Herman menjelaskan, dalam renovasi yang nanti akan dilakukan meski ada peralihan kewenangan, desain bangunan Masjid Agung dipastikan tidak akan berubah.
“Yang 2019 ini akan merenovasi bagian atapnya dulu, seperti kubah masjid dan lalu bagian dinding, tidak ada rencana perluasan bangunan atau lahan. Nanti targetnya 2020 akan rampung seluruhnya. Kalau saat ini yang terselesaikan baru 34,4 persen saja,” kata dia.