REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama Betawi KH Abdul Hayyie Naim membantah isu yang menyebutkan jika Presiden Jokowi merupakan sosok anti-islam. Dia mengatakan, hal itu terlihat dari kebijakannya yang membebaskan Abu Bakar Ba'asyir.
Abdul merujuk pula tuduhan bahwa Jokowi melakukan kriminalisasi terhadap ulama. "Buktinya sekarang mana yang nyatanya Jokowi anti-islam. Kagak. Si Ba'asyir dibebasin. Gitu. Yang salah ditindak siapa saja. Bukannya anti-Islam," kata KH Abdul Hayyie Naim di Masjid Annur, Cipete Utara, Jakarta Selatan.
Pernyataan tersebut dilontarkan Kiai Abdul Hayyie saat menerima kunjungan Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Kunjungan dilakukan di sela-sela safari kebangsaan guna mengonsolidasikan pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Jakarta.
Bantahan serupa juga diungkapkan Kiai Abdul terkait calon wakil presiden Ma'ruf Amin. Dia mengatakan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini memiliki 'senjata'. Dia mengatakan, kalau memfitnah mantan Rais Aam PBNU itu bakal kembali lagi ke pemfitnahnya.
"Kalau kata saya, baik-baiklah ke Kiai Ma'ruf jangan suka umbar itu. Sebab dia punya senjata," katanya.
Hasto Kristiyanto mengatakan, pihak yang memfitnah bakal kualat jika menuduh Jokowi anti-Islam. Dia mencontohkan perilaku Sandiaga Uno yang meloncati makam pendiri Nahdlatul Ulama. Menurut Hasto, itu kualat dalam kepercayaan orang Jawa.
"Tadi sempat juga dibahas sama kiai, nanti kualat juga mengatakan Jokowi Ma'ruf tidak islami," kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) paslon 01 ini.