Ahad 20 Jan 2019 09:03 WIB

Australia Hadapi Cuaca Terpanas di Atas 40 Derajat Celsius

Suhu maksimum memecahkan rekor dalam sepekan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Peta yang menunjukkan tingkat panas di Australia.
Foto: ABC
Peta yang menunjukkan tingkat panas di Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia menghadapi gelombang panas 'paling signifikan' sejak 80 tahun terakhir. Suhu melonjak di atas 40 derajat celsius selama enam hari berturut-turut di seluruh negeri.

Jalan-jalan aspal meleleh, hewan-hewan mati, dan api berkobar saat suhu melonjak di New South Wales, Australia Selatan, dan Victoria. Ratusan warga Australia berbondong-bondong ke Bondi Beach di Sydney untuk menenangkan diri dari suhu musim panas yang ekstrem, seperti dilansir di Daily Mail, Sabtu (19/1).

Di kota Noona, di New South Wales, dilaporkan suhu minimum semalaman mencapai 35,9 ternyata celsius pada hari Kamis, rekor baru untuk seluruh Australia. Setidaknya lima dari sepuluh hari terpanas di negara itu telah mencapai rekor dalam minggu terakhir, dengan hari Jumat (hari di mana suhu memuncak) belum dihitung.

Catatan terpanas untuk negara tersebut terjadi pada 7 Januari 2013, ketika suhu maksimum rata-rata nasional adalah 40,3 derajat celsius. Pada hari Rabu, New South Wales memecahkan 14 rekor panas sepanjang masa dan delapan rekor panas di Januari, termasuk di kota Griffith yang mengalami panas 46,4 derajat celsius.

Menindee, di ujung barat negara bagian itu, diperkirakan mencapai 45 derajat celsius pada hari Jumat setelah memecahkan rekor sepanjang masa dengan suhu 47,8 derajat celsius pada awal minggu. Belum terlihat suhu tertinggi siang hari yang di bawah 45 derajat sejak Senin.

Bandara Broken Hill, Whitecliff, Wilcannia, dan Albury semuanya menyaksikan hari-hari terpanas mereka sejak rekor panas dimulai pada Rabu. Sementara itu, Marble Bar, di Australia Barat, mencatat suhu tertinggi selama tujuh hari terakhir dengan 49,1 derajat pada Ahad, menandai rekor Januari. Suhu di Tarcoola, di Australia Selatan, juga mencapai 49 derajat.

Ahli klimatologi dari Biro Meteorologi, Simon Grainger, menilai ini merupakan gelombang panas paling siginifikan di Australia. "Berdasarkan luas dan lamanya, ini adalah gelombang panas yang paling signifikan yang mempengaruhi daratan Australia timur sejak Januari 1939." kata Grainger kepada CNN.

Pemerintah negara bagian dan Biro Meteorologi telah mengeluarkan belasan peringatan, memberi tahu pengemudi untuk memberikan waktu ekstra untuk perjalanan karena mobil lebih cenderung rusak dalam kondisi ekstrem. Dinas Pemadam Kebakaran di New South Wales mengatakan krunya memerangi lebih dari 60 kebakaran di seluruh negara bagian.

Tiga anak di Sydney barat daya harus dirawat karena kelelahan akibat panas dan muntah, sementara 16 orang di Australia Selatan dirawat di rumah sakit setelah menderita efek panas. Pengguna kereta api Sydney diperingatkan akan ada penundaan di seluruh jaringan seiring naiknya suhu.

Baca: Museum AS Gratiskan Tiket untuk Pegawai Terdampak Shutdown

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement