REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Militer Amerika Serikat (AS) melaporkan telah melancarkan serangan udara di Somalia pada Sabtu (19/1). Akibat serangan tersebut 52 militan Al-Shabaab tewas. Pada hari sebelumnya, pasukan al-Shabaab telah menyerang pangkalan militer Somalia.
"Serangan udara itu menargetkan para pejuang Al-Shabaab karena mereka menabrak pangkalan militer di Jilib, 370 kilometer barat daya ibu kota Mogadishu menggunakan bom mobil bunuh diri," kata para pejabat militer di negara bagian Jubbaland seperti dikutip Strait Times, Ahad (201/).
Foto-foto yang diambil di tempat kejadian setelah serangan diliput oleh Reuters yang menunjukkan sebuah truk besar terbakar dan dikelilingi oleh mayat-mayat hangus. Foto-foto lain tampak memperlihatkan sebuah mobil yang dipenuhi dengan bahan peledak yang belum meledak di pangkalan operasi Bar Sanguni, yang diserang Al-Shabaab.
Al-Shabaab diketahui kehilangan kendali atas sebagian besar kota-kota Somalia setelah Uni Afrika dan pasukan Somalia mendorong kelompok garis keras itu keluar dari Mogadishu pada 2011. Namun hingga kini pemberontakan mereka masih aktif.
Pada Jumat, al-Shabaab mengaku menyerang konvoi militer Ethiopia di 80 kilometer utara Baidoa di Somalia tengah. Al-Shabaab mengatakan, serangan tersebut menewaskan lebih dari 57 penjajah Ethiopia.
Kementerian Pertahanan Ethiopia mengatakan, pihaknya menggunakan helikopter tempur dan berhasil mengusir serangan terhadap konvoi sehingga mampu melanjutkan aksi ke tujuannya yakni Baidoa. Pada Selasa, militan Al-Shabaab menyerang kompleks hotel di negara tetangga Kenya yang menewaskan sedikitnya 21 orang.
Militer AS mengatakan pun tidak ada warga sipil yang diyakini tewas atau terluka dalam serangan hari Sabtu yang menargetkan militan al-Shabaab. Al-Shabaab telah mempertahankan kehadiran kuat di bagian Somalia selatan dan tengah sehingga militer AS juga meningkatkan serangan udara selama setahun terakhir.