Ahad 20 Jan 2019 11:18 WIB

Kampung Tangguh Bencana di Yogyakarta Dievaluasi

Kota Yogyakarta memiliki 97 kampung tangguh bencana.

Red: Nur Aini
Petugas mengevakuasi pelajar berkebutuhan khusus saat simulasi penanganan korban bencana angin puting beliung di Sekolah Luar Biasa (SLB) N 1 Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (14/10).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Petugas mengevakuasi pelajar berkebutuhan khusus saat simulasi penanganan korban bencana angin puting beliung di Sekolah Luar Biasa (SLB) N 1 Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta tahun ini akan mengevaluasi 10 kampung tangguh bencana. Hal itu guna memastikan kompetensi seluruh kampung tangguh bencana yang telah terbentuk tetap terjaga.

"Evaluasi ini tidak hanya dilakukan terhadap kampung tangguh bencana (KTB) yang sudah lama terbentuk, tetapi ada juga KTB yang baru terbentuk namun ikut dievaluasi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Hari Wahyudi di Yogyakarta, Ahad (20/1).

Ia mengatakan peninjauan KTB ditujukan untuk menilai keaktifan KTB dalam menjalankan berbagai program dan kegiatan guna meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana. Peninjauan termasuk kemampuan KTB melakukan penilaian hingga penanganan jika terjadi bencana.

"Jika tidak dievaluasi, maka dimungkinkan KTB tersebut mulai melupakan bagaimana cara melakukan penanggulangan saat terjadi bencana," kata Hari.

"Kegiatan ini akan mengingatkan KTB terkait langkah-langkah yang harus mereka lakukan saat terjadi bencana atau bagaimana mengantisipasinya," ia menambahkan.

Sepuluh KTB yang menjadi target evaluasi tahun ini di antaranya Kampung Iromejan, Ratmakan, Prawirodirjan, Keparakan Lor, Warungboto, Gambiran, Rejowinangun, dan Darakan Timur.  Hingga akhir 2018, di Kota Yogyakarta sudah terbentuk 100 KTB.

Namun setelah Pemerintah Kota Yogyakarta mengeluarkan Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 72 Tahun 2018 tentang Pedoman Pembentukan Kepengurusan Kampung, ada beberapa kampung yang digabung sehingga jumlah KTB berkurang menjadi 97 KTB.

"Ada enam kampung yang digabung. Sehingga dalam catatan resmi kami hanya ada 97 KTB meskipun ada tiga kampung yang memiliki dua KTB," katanya.  

KTB Tejokusuman dan Serangan digabung menjadi KTB Serangan, KTB Lobaningratan dan Ledok Prawirodirjan digabung menjadi KTB Prawirodirjan, serta KTB Dagaran dan Mulyorejo bergabung menjadi KTB Sorosutan. Tahun ini, BPBD Kota Yogyakarta berencana membentuk KTB di 15 kampung.

"Kami alokasikan pembentukan untuk 15 KTB tahun ini, tetapi belum menentukan kampung mana saja," kata Hari.

BPBD Kota Yogyakarta menunggu usul dari wilayah untuk membentuk KTB, namun memprioritaskan kampung yang berada di bantaran sungai yang dinilai rawan terdampak bencana.

"Namun, KTB juga bisa dibentuk di kampung yang tidak berdekatan dengan sungai jika kami menilai potensi bencana di kampung tersebut juga cukup tinggi," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement