REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kursi Ketua Umum PSSI yang ditinggal Edy Rahmayadi kini ditempati oleh pejabat sementara ketua umum. Posisi ini akan ditempati oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.
Ditunjuknya Joko dilakukan secara simbolis oleh Edy Rahmayadi dengan penyerahan bendera PSSI dalam acar Kongres Tahunan PSSI di Bali, Ahad (20/1). "Saya mundur, otomatis wakil ketua PSSI mengemban tugas sampai beres, saya tak mau ada yang mengkhianati (keputusan ini)," ujar Edy dalam ucapan pengunduran dirinya.
Joko sejatinya bukan pertama kalinya menempati posisi ini. Pada awal tahun lalu, Joko juga menempati kursi pelaksana tugas harian Ketua Umum PSSI. Edy pula yang saat itu menunjuk Joko.
Tapi di tahun lalu penunjukan itu tak terlepas agenda cuti Edy yang mencalonkan diri sebagai calon gubernur Sumatra Utara. Kini, Edy mundur secara penuh. Walhasil, wewenang penuh sebagai ketua ada di tangan Joko.
Joko merupakan pengurus kawakan di tubuh PSSI. Dia mengawali kariernya sebagai manajer Pelita Krakatau Steel. Kemudian dia pun bergabung dalam kepengurusan PSSI. Dia mengawali kariernya dari anggota biasa hingga menduduki posisi bergengsi, seperti Sekjen PSSI, CEO PT Liga, Wakil Ketua Umum PSSI, hingga kini pejabat sementara Ketua PSSI.
Joko biasa dibilang sudah mengakar di PSSI sejak lima kepengurusan PSSI. Dia aktif semasa Azwar Anas berkuasa pada medio 1990-an, Agum Gumelar, Nurdin Halid, La Nyalla Mattalitti, hingga Edy Rahmayadi.
Nama Joko sendiri masuk sebagai salah satu tokoh yang akan dipanggil oleh Satgas Antimafia Bola bentukan Polri.