REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pada tahun 2019 ini, Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga menggelar program Bioskop Rakyat (Biora). Program Biora berupa pemutaran film, akan digelar setiap bulan sekali dengan mengambil lokasi di berbagai bangunan cagar budaya di Purbalingga.
''Program Biora ini bertujuan untuk mengampanyekan keberadaan cagar budaya di Purbalingga, sekaligus untuk memupuk kecintaan masyarakat terhadap film nasional,'' jelas Direktur CLC Purbalingga Bowo Leksono, Ahad (20/1).
Pada Bulan Januari 2019 ini, program Biora dilaksanakan di pelataran SMP Santo Borromeus Purbalingga, Sabtu (19/1) malam. Bangunan sekolah SMP ini termasuk bangunan yang masuk kategori sebagai bangunan cagar budaya. ''Bulan depan, program Biora akan berpindah lokasi juga di sekitar bangunan yang masuk kategori cagar budaya,'' katanya.
Kepala Seksi Sejarah, Cagar Budaya, dan Permuseuman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga, Sudino, menyebutkan di Kabupaten Purbalingga terdapat 41 bangunan kuno yang sudah ditetapkan dalam SK Bupati No 432/226 Tahun 2018.sebagai bangunan cagar budaya. ''Bangunan SMP Santo Borromeus yang berdampingan dengan bangunan Susteran Nottere Dame Purbalingga, termasuk salah satu diantaranya,'' jelasnya.
Bioskop rakyat alias Biora.
Dalam pemutaran film program Biora tersebut, CLC Purbalingga memutar film dokumenter berjudul Mencari Soetedja yang sempat diputar di jaringan bioskop 21. Setelah pemutaran film, juga digelar acara diskusi.
Saat diskusi, salah satu narasumber Canggih Finalti yang juga guru seni musik MAN Purbalingga, mengatakan lagu-lagu karya Raden Soetedja yang merupakan komponis asal Banyumas ini penting diperkenalkan pada pelajar. ''Terutama sekolah yang terdapat pelajaran musik atau ekskul musik,'' katanya.
Selain pemutaran film dan diskusi, acara Biora juga dimeriahkan penampilan akustik dari ekstrakurikuler musik SMP Santo Borromeus dan pentas monolog dan puisi dari Komunitas Teater dan Sastra Perwira (Katasapa).