Ahad 20 Jan 2019 17:57 WIB

Tidak Ada Peningkatan Aktivitas Signifikan Gunung Merapi

Seperti sebelummya, Gunung Merapi masih berada pada level II atau waspada.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andi Nur Aminah
Kepulan asap putih keluar dari puncak Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. (ilustrasi)
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Kepulan asap putih keluar dari puncak Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) menyatakan saat ini kondisi Gunung Merapi tidak mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Seperti sebelumnya, Gunung Merapi masih berada pada level II atau waspada.

Kepala PVMBG, Kasbani mengatakan pihaknya telah menetapkan batas daerah bahaya yakni radius tiga kilometer dari kawah gunung. Sementara itu, volume kubah lava saat ini masih kecil sekitar 450 ribu meter kubik dengan laju pertumbuhan sangat rendah sekitar 3.000 meter kubik perhari.

Baca Juga

"Potensi guguran lava pijar terjadi di pinggiran kubah terutama yang di hulu Kali Gendol. Dalam satu hari bisa terjadi beberapa kali guguran lava pijar namun masih berada dalam radius daerah bahaya yang direkomendasikan oleh PVMBG," kata Kasbani, Ahad (20/1).

Kasbani juga menagatakan, saat ini kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan. Kepentingan yang diperbolehkan adalah aktivitas penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana. "Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," kata dia lagi.

Lebih lanjut, ia berharap masyarakat tidak terpancing isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harus tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan gunung Merapi terdekat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement