REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) berharap pesantren ikut andil dalam memajukan ekonomi masyarakat. Menurut JK, kontribusi pesantren di bidang ekonomi bisa dilakukan dengan mendorong para santri untuk memiliki keterampilan dan kemampuan di bidang usaha.
"Karena itu harus didorong maka banyak harus mengikuti sunah rasul di mana sebelum menjadi nabi, nabi merupakan pedagang, sehingga bagaimana pesantren juga mengajarkan hal hal tersebut," ujar JK saat hadir menutup Milad ke-80 Pondok Pesantren Darud Da’wah Wal Irsyad (DDI) Mangkoso, Barru, Ahad (20/1).
Dengan begitu, kata JK, ada keseimbangan antara keagamaan dan kemajuan ekonomi. Sebab, JK menilai saat ini kemajuan ekonomi di Indonesia belum seimbang, terutama pengusaha yang beragama Islam masih sedikit.
Menurutnya, di samping mengutamakan kepentingan keagamaan kepada para santri, pesantren juga harus mendorong kemandirian lulusan para santri. "Di samping mengajarkan agama, mohon memajukan semangat santrinya baik kemampuannya, kemampuan teknisnya, kemampuan keahliannya," kata JK.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu juga mengingatkan agar pesantren mengikuti perkembangan teknologi. Sebab, teknologi merupakan pendorong kemajuan bangsa.
Oleh karenanya, di hadapan pengasuh dan santri Pondok Pesantren Darud Da’wah Wal Irsyad itu, JK meminta agar meningkatkan kemampuan dan keterampilan santri.
"Tidak mungkin kita semua, semua jadi ustaz. Tentu ada orang-orang yang berdagang, berusaha, ada yang bekerja, semua mempunyai keahlian, tentu harus kita imbangi, antara dunia dan akhirat," kata JK.