REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Ketua Komite Khusus (Ad Hoc) Integritas Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ahmad Riyadh mengatakan, agar menjalankan tugas secara maksimal, organisasi yang dipimpinnya itu akan beranggotakan orang-orang non-sepak bola. Anggotanya meliputi akademisi hingga polisi.
"Saya berharap dari para anggota akan ada yang merupakan ahli hukum, berasal dari instansi hukum misalnya kejaksaan atau pengadilan, kepolisian maupun dari akademisi," ujar Ahmad usai kongres tahunan PSSI tahun 2019 di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Ahad (20/1).
Ketua dan wakil ketua komite ad hoc integritas diberikan waktu selama maksimal dua pekan oleh kongres PSSI untuk membereskan organisasi. Selain mencari lima sampai tujuh anggota, baik Ahmad maupun wakilnya di komite integritas Azwan Karim juga harus membuat program dan prioritas kerja yang selanjutnya dilaporkan ke Komite Eksekutif (Exco) PSSI untuk ditetapkan.
"Nanti setelah lima atau tujuh orang anggota terkumpul baru kami tentukan program dan prioritasnya apa. Kami mau meniru komite ad hoc AFC yang bekerja sama dengan macam-macam pihak seperti interpol," jelas Ahmad.
Komite ad hoc integritas PSSI dibentuk untuk memerangi kasus pengaturan skor maupun manipulasi pertandingan di Indonesia. Komite ini dituntut untuk menjalin kerja sama erat dengan semua pemangku kepentingan olahraga nasional, termasuk kepolisian. "Secara umum, nantinya kami dapat memberikan data terkait adanya gejala tidak beres dalam suatu laga. Akan dilakukan pula analisa apakah kasus itu masih masuk ranah PSSI atau tidak," kata Ahmad.
Sementara Wakil Ketua Komite Ad Hoc Integritas PSSI Azwan Karim yakin pihaknya dapat bekerja sama dengan baik meski dirinya dan sang ketua, Ahmad tinggal berjauhan.
Ahmad Riyadh merupakan Ketua Asosiasi Provinsi PSSI wilayah Jawa Timur. Sementara Azwan Karim adalah Direktur klub Persita Tangerang yang juga Sekretaris Jenderal PSSI periode 2015-2016. "Komite itu tidak ada kantor. Begitu kami mau rapat, bisa saja misalnya dilakukan di kantor PSSI atau di luar. Tidak ada masalah," jelas Azwan.