REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) XI Papua melalui Satker Wilayah 1 menutup sementara ruas jalan Jayapura-Wamena untuk mempercepat proses perbaikan jalan yang rusak. Kepala Satker BBPJN Wilayah 1 Jayapura Saut Muthe kepada Antara di Jayapura, Senin (21/1), mengatakan awalnya sulit memberi pengertian kepada sopir yang mengangkut berbagai komoditi dari Jayapura ke Wamena karena mereka terpaksa bermalam di jalan dengan waktu yang lebih lama.
Ia mengatakan setelah diberikan pengertian akhirnya para sopir baik truk maupun sejenis hilux, Jumat (18/1), sepakat tidak melanjutkan perjalanan ke Wamena sehingga para pekerja dapat melakukan pekerjaannya membersihkan jalan dari tumpukan tanah berlumpur. "Kami meminta waktu dua atau tiga hari untuk memperbaiki dengan membuang tanah berlumpur yang memenuhi sejumlah ruas jalan hingga rusak parah," kata Muthe seraya menambahkan kerusakan di 12 titik dari arah Jayapura disebabkan tingginya mobilitas kendaraan yang melintas dengan beban yang berat.
Padahal jalan tersebut dalam tahap pengerjaan dan masih berupa jalan tanah serta tingginya curah hujan. Setiap akhir pekan sekitar 200 an kendaraan melintas dari arah Jayapura dengan beban yang dibawa sekitar dua hingga tujuh ton.
Kepala Satker Wil I Jayapura yang mengaku baru kembali dari lokasi mengatakan tingginya aktivitas kendaraan yang melintas di ruas jalan Jayapura-Wamena disebabkan saat ini masyarakat lebih memilih mengirim barang melalui darat karena harganya lebih murah dibanding pesawat. Bila diangkut melalui darat harganya Rp 7.000-an/kg sedangkan melalui udara Rp 13 ribu/Kg.
Ruas jalan tersebut melayani delapan kabupaten di pegunungan tengah yakni Kabupaten Yalimo, Jayawijaya, Mamberamo Tengah, Tolikara, Lanny Jaya, Puncak Jaya dan Puncak serta Kabupaten Nduga. Jalan trans Papua poros Jayapura-Wamena sepanjang 575 Km masih dalam tahap pengerjaan yang dilakukan dari arah Jayapura dan Wamena.