REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki siap mengambil keamanan di Manbij, Suriah dengan segera tanpa ditunda-tunda. Hal itu disampaikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berkomunikasi melalui sambungan telepon dengan Amerika Serikat, Ahad malam kemarin waktu setempat.
Dalam pernyataan dari kepresidenan Turki, disebutkan bahwa Erdogan dan Presiden AS Donald Trump setuju untuk mengambil langkah bersama membersihkan sisa-sisa ISIS di Suriah dan mencegah kebangkitan kelompok itu.
"Turki tidak akan mengizinkan PKK dan afiliasinya di Suriah PYD/YPG untuk menggoyahkan Suriah timur laut," kata Erdogan dalam pernyataan itu, dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Senin (21/1).
Selain itu, Erdogan dan Trump juga membahas hubungan bilateral, dan perkembangan terbaru di Suriah. Erdogan menyampaikan belasungkawa kepada Trump atas staf AS yang kehilangan nyawa dalam serangan kelompok teror pekan lalu di Manbij. Menurutnya, itu adalah provokasi untuk mempengaruhi keputusan AS untuk menarik diri dari Suriah.
"Presiden Trump berbicara dengan Presiden Erdogan dari Turki hari ini mengenai sejumlah masalah bilateral penting. Presiden Erdogan menyatakan belasungkawa atas kematian tragis warga Amerika di Manbij, Suriah pekan ini," kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders dalam sebuah pernyataan.
Presiden Trump menekankan pentingnya mengalahkan unsur-unsur teroris yang tetap di Suriah. Kedua pemimpin sepakat untuk terus mengejar solusi yang dinegosiasikan untuk Suriah timur laut. "Mereka juga membahas kepentingan bersama dalam memperluas hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan Turki," kata Sanders.