REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asisten pelatih tim nasional U-22 Nova Arianto berharap kepengurusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) membaik setelah Edy Rahmayadi mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PSSI pada Ahad (20/1). Kepengurusan yang lebih baik akan berimbas pengelolaan sepak bola di Indonesia.
"Mungkin sama dengan harapan semua orang ya, agar PSSI bisa lebih baik dalam segi kompetisi, pembinaan pemain usia dini, dan pengelolaan tim nasional," kata Nova ditemui seusai memimpin sesi hari pertama pekan ketiga pemusatan latihan (TC) Timnas U-22 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (21/1).
"Yang pasti sepak bola yang jujur," ujarnya menambahkan.
Sebab, kejujuran menurut Nova menjadi salah satu aspek penting untuk mencapai prestasi sepak bola. "Prestasi pasti mengikuti kalau kompetisi bagus, pembinaan usia dini baik dan orang-orangnya jujur," kata Nova.
Karena itu, mantan bek tengah Persib Bandung dan timnas Indonesia itu mengutarakan jika PSSI memilih ketua umum dan jajaran pengurus baru, maka sosok yang ia idamkan adalah orang-orang yang punya pemikiran baik ke depan untuk sepak bola Indonesia. "Ya pasti orang yang punya pemikiran baik ke depannya baik dari segi kompetisi dan sebagainya. Dan saya pikir semuanya harus orang-orang jujur yang mau kerja untuk sepak bola Indonesia," kata Nova.
Kendati demikian, harapan Nova untuk memperoleh ketua umum baru mungkin akan tertahan sementara. Sebab, PSSI sejauh ini melungsurkan jabatan ketua umum kepada Joko Driyono selaku wakil ketua umum dengan usia tertua, sebagaimana diamanatkan oleh statuta badan sepak bola internasional, FIFA.
Terlebih hasil kongres tahunan PSSI di Bali juga memutuskan bahwa belum ada permintaan untuk menggelar kongres luar biasa demi memilih ketum baru.