Senin 21 Jan 2019 19:49 WIB

Indonesia Peringkat Kedua Pengembangan Panas Bumi Dunia

Total kapasitas pembangkit panas bumi terpasang sebesar 1.949,5 megawatt (MW)

Red: Nidia Zuraya
Salah satu potensi panas bumi di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, Jumat (23/11).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Salah satu potensi panas bumi di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, Jumat (23/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy (PGE) Ali Mundakir mengatakan saat ini Indonesia berada pada peringkat kedua pengembangan panas bumi di dunia setelah Amerika Serikat. Total kapasitas pembangkit panas bumi terpasang sebesar 1.949,5 megawatt (MW).

"Pertamina sebagai pionir pengembangan panas bumi di Indonesia yang kemudian dilanjutkan oleh PGE telah mempunyai pengalaman selama 35 tahun dalam pengoperasian lapangan panas bumi," kata Dirut Ali di Tomohon, Sulawesi Utara, Senin (21/1).

PGE, lanjut dia, berkontribusi sebesar 32 persen yang dihasilkan dari lima area dengan total kapasitas terpasang sebesar 617 MW. Area Lahendong dengan kapasitas terpasang sebesar 120 MW dan berkontribusi sekitar 60 persen di sistem jaringan transmisi Sulawesi Utara, Kamojang dengan kapasitas terpasang sebesar 235 MW.

Selanjutnya, Ulubelu dengan kapasitas terpasang sebesar 220 MW, Karaha dengan kapasitas terpasang sebesar 30 MW, dan Sibayak dengan kapasitas terpasang sebesar 12 MW.