Senin 21 Jan 2019 22:14 WIB

10 Destinasi Garut Jadi Prioritas

Pembangunan 10 destinasi wisata agar lebih nyaman dan aman.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Gita Amanda
Wisatawan berswafoto di Kawah Talaga Bodas Desa Sukamenak, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (4/9).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Wisatawan berswafoto di Kawah Talaga Bodas Desa Sukamenak, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, mencanangkan program prioritas pembangunan 10 destinasi wisata agar lebih nyaman dan aman. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut, Budi Gan Gan mengatakan pembangunan ini dilakukan agar dapat mendongkrak kunjungan wisatawan dalam negeri maupun mancanegara di Garut.

"Sesuai rencana kita, ada program prioritas 10 destinasi wisata atau program Top Ten yang akan dikembangkan," kata Budi, Senin (21/1). Ia menuturkan, program prioritas 10 pembangunan destinasi wisata itu upaya Pemerintah Kabupaten Garut bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pusat pada 2019 agar wisata unggulan tersebut memiliki daya tarik lebih untuk menarik wisatawan.

Ia menyebutkan, program prioritas 10 destinasi wisata tersebut yakni objek wisata Bagendit di Kecamatan Banyuresmi, Situ Cangkuang di Kecamatan Leles, Pantai Sayangheulang di Kecamatan Pameungpeuk, Cijeruk, Karang Paranje di Kecamatan Cibalong, Pantai Rancabuaya di Kecamatan Caringin.

Selanjutnya objek wisata kawah Talaga Bodas di Kecamatan Pangatikan, wisata kawasan Kamojang di Kecamatan Samarang, kebun binatang Cikembulan di Kecamatan Kadungora dan pemandian air panas Darajat di Kecamatan Pasirwangi.

"Destinasi wisata yang masuk prioritas itu berdasarkan hasil penilaian tingkat kunjungan dan potensi wisatanya yang bagus sehingga banyak pengunjung," kata Budi. Selain 10 destinasi wisata itu, lanjut dia, Disparbud Garut juga memiliki program khusus untuk pengembangan objek wisata yakni tiga prioritas pembangunan wisata yakni Cipanas Garut, Gunung Papandayan dan Pantai Santolo.

Menurut dia, tiga objek wisata itu selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Sehingga membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah untuk terus dikembangkan. "Tiga destinasi wisata itu dari sisi jumlah pengunjung paling banyak," katanya.

Ia berharap, program pengembangan destinasi wisata di Garut dapat berjalan sesuai harapan sehingga memberikan dampak baik terhadap pariwisata Garut, khususnya menumbuhkan perekonomian masyarakat Garut. "Kita harapkan ada pergerakan ekonomi yang lebih baik dari kondisi lokasi yang sudah ada," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement