Senin 21 Jan 2019 22:31 WIB

Doa Bocah Tersengat Listrik Akibat Tali Kawat Layang-Layang

Satu korban meninggal dunia dan satu lainnya masih dirawat di rumah sakit.

Ilustrasi Tersengat listrik
Foto: pixabay
Ilustrasi Tersengat listrik

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Dua bocah di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat tersengat listrik akibat tali kawat layang-layang yang putus dan tersangkut di jaringan listrik. Satu korban meninggal dunia dan satu lainnya masih dirawat di rumah sakit.

Berdasarkan informasi Apung, saksi mata di lapangan yang juga tetangga korban, kejadian tersebut terjadi Senin (21/1) sekitar pukul 17.00 WIB di depan rumahnya yang beralamat di Parit Tengkorak, Sungai Raya.

"Bocah bersaudara tersebut memegang tali kawat layang-layang yang putus dan tersangkut di jaringan listrik. Hal itu menyebabkan tersetrum dan tidak sadarkan diri. Ibu korban teriak meminta tolong," kata Apung di Pontianak.

Menanggapi persoalan layang-layang dan kaitannya dengan listrik tersebut, Manajer Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengatur Beban (UP3B) Kalbar, Ricky Faizal mengatakan gangguan pasokan listrik di Kalbar mayoritas disebabkan dari permainan layang-layang tersebut.

"Kawat layang-layang merupakan ancaman terbesar bagi keberlangsungan pasokan aliran listrik di Kota Pontianak dan sekitarnya. Berdasarkan data gangguan listrik yang berhasil kami catat sepanjang 2018 hingga Januari 2019 sekitar 90 persen gangguan listrik disebabkan oleh kawat layang-layang," ujarnya 

Ia menambahkan, kawat permainan layang-layang mengancam kabel transmisi 150 kV (SUTT) dan jaringan distribusi (TM) yang ada di pinggir jalan. Kawat layang-layang yangg mengenai jaringan listrik PLN tersebut dapat menyebabkan terjadinya korsleting baik pada jaringan 20 ribu volt maupun 150 ribu volt. 

"Dampaknya sangat berbahaya baik bagi keselamatan pekerja PLN yang sedang bekerja pada jaringan tersebut maupun di gardu induk. Berbahaya bagi warga di sekitar jaringan yang terganggu, juga berbahaya terhadap instalasi listrik PLN," kata dia.

Dia mengatakan, kawat layang-layang juga mengancam keselamatan warga yang berkendara dan kebetulan melintas di jalan raya. Tidak terhitung berapa nilai kerugian materi dan nonmateri yang harus ditanggung, hanya karena kurangnya kepedulian terhadap kawat layang-layang. Bahkan, sudah banyak korban jiwa akibat dari kawat layang-layang. 

"Perlu perhatian serius semua pihak terutama aparat keamanan serta pemerintah terkait untuk menindak tegas pemain layang-layang yang sudah sangat meresahkan kita bersama. Apalagi Perda larangannya pun sudah lama ada," jelas dia.

Menurutnya, selama masih ada layang-layang mengudara di Kota Pontianak dan sekitarnya, maka potensi bahaya listrik tetap ada. 

"Bermain layang-layang dengan kawat sudah menjadi tradisi warga Kota Pontianak dan sekitarnya. Namun mengingat potensi bahaya dan akibatnya sebaiknya sudah semestinya warga bermain layang-layang dengan bijak, yaitu tidak menggunakan lagi kawat," jelas dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement