Selasa 22 Jan 2019 12:21 WIB

Perempuan Berpendidikan Cegah Anak Indonesia Jadi Miskin

Perempuan dipandang sebagai sosok penting mengatasi kemiskinan pada anak.

Red: Nur Aini
Sejumlah siswa dan siswi sekolah dasar mengikuti proses belajar di tenda pengungsian sementara di lapangan upacara Merdeka, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Senin (26/11).
Foto: Antara/Akbar Tado
Sejumlah siswa dan siswi sekolah dasar mengikuti proses belajar di tenda pengungsian sementara di lapangan upacara Merdeka, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Senin (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak Indonesia lebih berisiko kurang sejahtera jika tidak ada sosok perempuan berpendidikan dalam keluarga. Menurut laporan hasil studi terbaru di Indonesia, perempuan dipandang sebagai sosok penting dalam mengatasi kemiskinan multidimensi pada anak.

Dalam laporan terbaru yang dikeluarkan oleh lembaga penelitian SMERU, terungkap bahwa prevalensi atau tingkat kelaziman anak miskin semakin kecil ketika tingkat pendidikan perempuan dewasa dalam keluarga semakin meningkat. Anak-anak lebih berisiko menderita deprivasi multidimensi ketika tidak ada sosok perempuan dewasa yang berpendidikan dalam sebuah rumah tangga.

Deprivasi, dalam hal ini, dimaknai sebagai kekurangan atas sesuatu yang dianggap penting bagi kesejahteraan psikologis.

"Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang perempuan dewasa dalam sebuah keluarga, semakin berdampak positif terhadap kesejahteraan anak," kata Luhur Bima, peneliti senior SMERU, kepada ABC pekan lalu.