Selasa 22 Jan 2019 12:37 WIB

Turki Bantu Pelajar Sudan Belajar Hafal Alquran

Turki mensponsori 40 siswa Sudan untuk mendapatkan kursus menghafal Alquran di Turki.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Andi Nur Aminah
Para siswa sebuah madrasah Islam di Dagestan tengah belajar membaca Alquran.
Foto: telegraph.co.uk
Para siswa sebuah madrasah Islam di Dagestan tengah belajar membaca Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki membantu pelajar asal Sudan untuk belajar Alquran. Dalam hal ini, Turki mensponsori 40 siswa Sudan untuk mendapatkan kursus menghafal Alquran di Istanbul, Turki.

Kantor Mufti di distrik Kucukcekmece di Istanbul mensponsori para siswa Sudan, yang berusia antara 9 dan 20 tahun, untuk mendapatkan kursus hafalan Alquran dan bahasa Turki. Setelah menyelesaikan kursus mereka, kelompok yang terdiri atas 12 perempuan dan 28 laki-laki itu diharapkan memberikan atau berbagi pelajaran yang mereka dapatkan kepada orang lain di negara mereka.

Mufti distrik Kucukcekmece, Mustafa Temel, mengatakan bahwa 15 siswa sebelumnya mengambil kursus di Turki dan kembali ke tanah air mereka. Di negaranya, mereka mulai mengajar penduduk setempat.

"Kami, sebagai delegasi, pergi ke Sudan empat hingga lima tahun yang lalu. Kami berdiskusi dengan organisasi non-pemerintah tentang pelajaran Alquran. Kami kemudian memulai sebuah proyek untuk membiarkan anak-anak Sudan datang ke sini dan mempelajari Alquran," ujar Temel, dilansir di Anadolu Agency, Selasa (22/1).

Dalam empat tahun, sekitar 15 siswa telah kembali ke negara mereka setelah menyelesaikan pelajaran mereka. Temel juga menekankan bahwa mereka akan bekerja sama di bidang proyek pendidikan bersama dengan negara Afrika timur laut. Ia mengatakan, bahwa pihaknya akan mengirim siswa ke Sudan dalam waktu dekat.

"Ada banyak siswa asing belajar di universitas di Khartoum dan mereka sedang diajarkan bahasa Arab di sana," lanjutnya.

Program pembelajaran dan penghafalan Alquran ini rupanya disambut baik oleh para siswa Sudan tersebut. Mereka mengaku antusias dan ingin berbagi pengalaman mereka saat kembali ke tanah air.

Salah satu siswa yang belajar Alquran di Istanbul, Ibrahim Omar, mengungkapkan bahwa ia akan kembali ke negaranya ketika ia menyelesaikan pelajarannya. "Saya akan mengaplikasikan dan berbagi pendidikan yang saya terima di sini kepada warga saya," kata Omar.

Ahmed Rather (15) juga mengatakan dia sangat senang berada di Turki dan senang dengan kesempatan yang diberikan kepadanya. Sedangkan Islam Abdulhay (9) mengatakan bahwa ia ingin menjadi dokter. "Saya adalah siswa termuda di kelas. Saya baru saja mulai belajar Alquran. Guru dan saudara saya merawat saya," kata Abdulhay.

Dua Hasan, seorang siswa berusia 15 tahun, mengatakan dia terkesan dengan kemurahan hati orang-orang Turki. Ia mengungkapkan bahwa ia datang ke Istanbul pada awal September 2018 lalu. Ia mengaku menyukai cuaca dan alam di Turki. Menurutnya, orang-orang Turki sangat murah hati.

"Para guru sangat menerima. Sejauh ini, kami mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan wisata seperti Hagia Sophia, Masjid Biru, dan Miniaturk. Tujuan saya adalah menjadi guru di negara saya setelah menyelesaikan pelajaran Alquran di sini," ujarnya.

Siswa lainnya, Amine Abdulhay, mengatakan Turki adalah negara yang sangat baik dan Istanbul menurutnya luar biasa. Ia mengaku sangat senang berada di Turki. "Saya akan kembali ke negara saya setelah menyelesaikan studi saya dan membantu orang lain belajar Alquran," kata Abdulhay.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement