Selasa 22 Jan 2019 13:28 WIB

IMF Peringatkan Pemimpin Negara Dunia Soal Risiko Ekonomi

IMF telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
International Monetary Fund Managing Director Christine Lagarde (file photo)
Foto: AP/Mindaugas Kulbis
International Monetary Fund Managing Director Christine Lagarde (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID,  DAVOS -- Dana Moneter Internasional (IMF) mengingatkan para pemimpin dunia terkait risiko perlambatan ekonomi, menyusul pemangkasan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang dirilis lembaga tersebut. IMF telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,5 persen di 2019 dan 3,6 persen untuk 2020, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yakni 3,7 persen untuk 2019 dan 2020 berturut-turut.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang 'suram' ini dirilis IMF dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, Senin (21/1). IMF menggaris bawahi sejumlah risiko yang menekan pertumbuhan ekonomi dunia, termasuk perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina yang masih berlangsung hingga rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

Baca Juga

"Setelah dua tahun mengalami perkembangan yang solid, pertumbuhan ekonomi dunia tumbuh melambat dengan risiko yang justru meningkat," ujar Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde seperti dikutip Reuters, Senin (21/1).

Meski perlambatan terjadi, Lagarde menepis pemikiran bahwa resesi global akan terjadi. Namun ia tidak menampik adanya peningkatan risiko penurunan pertumbuhan ekonomi global. Bahkan ia mengistilahkannya dengan pelambatan serius.

Dalam rilis yang disampaikan Senin (21/1) kemarin, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk Eropa dan negara-negara berkembang. Sementara pertumbuhan ekonomi AS diproyeksi tetap di angka 2,5 persen untuk 2019. IMF juga tetap memasang angka proyeksi untuk Cina di level 6,2 persen pada 2019 dan 2020.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement