REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diguncang gempa bumi pada Selasa (22/1) pukul 13.10 WITA. Hasil analisis pemutakhiran BMKG menunjukkan gempa bumi memiliki kekuatan magnitudo 6,4 SR dengan episenter gempabumi berlokasi di laut pada jarak 114 km arah barat daya Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, NTT, pada pada kedalaman 15 km.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto mengatakan, dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber, Agus katakan, menunjukkan gempa bumi di wilayah Sumba Barat ini dibangkitkan oleh sesar naik (Thrust Fault).
"Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat dan peta tingkat guncangan menunjukkan guncangan dirasakan di daerah Waingapu, Waikabubak IV MMI, Bima III- IV MMI, Tambolaka, Sumbawa, Mataram III MMI, Lombok Barat II-III MMI, Denpasar II - III dan Lombok Utara II MMI," ujar Agus di Mataram, NTB, Selasa (22/1).
Agus menambahkan, sejak pukul 07.59 WITA hingga pukul 13.55 WITA wilayah Pulau Sumba telah terjadi aktivitas gempa bumi sebanyak 20 kali.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucap dia.
Meski begitu, dia menjelaskan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Selain itu, hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.