Selasa 22 Jan 2019 16:19 WIB

Presiden Cina Diminta Bebaskan Warga Kanada

Penahanan warga Kanada dinilai bisa ganggu upaya Presiden Cina ke seluruh dunia.

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Bendera Cina.
Foto: ABC News
Bendera Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Lebih dari 100 ahli Cina dan mantan duta besar untuk Cina meminta Presiden Cina Xi Jinping membebaskan dua warga negara Kanada yang sudah ditahan selama enam pekan. Menurut para ahli dan duta besar itu penahahan dua warga negara Kanada dapat mengganggu upaya Xi membangun jembatan dengan seluruh dunia.

Para ahli dan duta besar antara lain terdiri dari mantan Duta Besar AS Gary Locke, Mantan Gubernur Hong Kong Christopher Patten dan mantan lima duta besar Kanada untuk Cina mengirimkan surat terbuka kepada Xi. Mereka meminta Cina segera membebaskan Michael Kovrig dan Michael Spavor.

Mereka mengatakan Kovrig, seorang diplomat Kanada yang bekerja dengan International Crisis Group di Hongkong dan Spavor pengusaha yang membantu mengorganisir perjalanan turis ke Korut telah membantu hubungan antar-negara di seluruh dunia. Sampai kini belum diketahui di mana kedua warga Kanada tersebut ditahan.

"Kami yang memiliki antusiasme yang sama dengan Kovrig dan Spavor dalam membangun hubungan yang tulus, produktif, dan langgeng kini harus berhati-hati mengunjungi dan bekerja di Cina dan melibatkan rekan Cina kami," kata para ahli dan mantan duta besar tersebut dalam surat mereka, seperti dilansir dari Time, Selasa (22/1).

Surat ini menjadi tekanan terbaru kepada Cina untuk membebaskan warga Kanada yang mereka tahan. Kedua orang itu ditahan tidak lama setelah Kanada atas permintaan Amerika Serikat (AS) menahan Chief Financial Officer perusahaan telekomunikasi Huawei, Meng Wanzhou pada 1 Desember lalu.

"Hal ini akan menyebabkan berkurangnya dialog dan memperbesar ketidakpercaayan dan mengganggu upaya mengelola ketidaksepakatan dan mengidentifikasi kesamaan," kata para ahli dan mantan duta besar dalam surat tersebut.

Cina membantah penangkapan Kovrig dan Spavor sebagai tindakan balasan atas penahanan Meng. Mereka hanya mengatakan badan intelijen Cina mencurigai aktivitas keduanya membahayakan keamanan nasional Cina.

Kasus tersebut memperburuk hubungan diplomatik Cina dan Kanada. Mereka juga saling mengeluarkan larang terbang ke masing-masing negara. Pada pekan lalu Duta Besar Kanada untuk Cina John McCallum mengatakan perseteruan itu mencederai reputasi Cina dan berisiko merusak kepentingan mereka di komunitas bisnis global.  

Sebelum surat ini dirilis, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying meminta Kanada berhenti menekan Cina. "Kanada harus berhenti membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab," kata Hua dalam konferensi pers harian, pada Senin (21/1) kemarin.

Dalam surat para ahli dan mantan duta besar itu disebutkan untuk pekerjaan di Internasional Crisis Group, Kovrig sering bertemu dengan pejabat, peneliti dan ilmuwan Cina. Sementara itu, Spavor menghabiskan waktunya untuk membangun hubungan Korea Utara dengan negara-negara termasuk Cina, Kanada dan AS.

"Pertemuan dan pertukaran ini menjadi fondasi penelitian dan diplomasi yang serius di seluruh dunia, termasuk untuk para ilmuwan dan diplomat Cina, tapi penahanan Kovrig dan Spavor mengirimkan pesan pekerjaan konstruktif semacam ini tidak diterima dan bahkan beresiko di Cina," kata mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement