REPUBLIKA.CO.ID, PALU— Dewan Masjid Indonesia (DMI) membangun 42 unit mushala dan masjid sementara di Kota Palu, Sulawesi Tengah, pascabencana gempa, tsunami, dan likuefaksi menghantam wilayah itu.
"Pembangunan itu dilakukan dengan melakukan koordinasi bersama DMI Palu," ucap Ketua DMI Kota Palu Mohammad Iqbal Andi Magga, di Palu, Selasa (22/1).
Iqbal menjelaskan, 42 unit rumah ibadah itu terdiri dari 12 unit mushala dan 30 unit masjid, yang tersebar di delapan kecamatan di Kota Palu.
Rumah ibadah tersebut, urai dia, tidak hanya berada di lokasi-lokasi pengungsian atau shelter-shelter, melainkan juga dalam kota yang bukan tempat pengungsian.
Pembangunan itu sebagai bentuk kepedulian DMI, sebut dia, untuk memudahkan masyarakat khususnya umat Islam melaksanakan ibadah.
Hingga saat ini, fasilitas dan sarana yang dibangun DMI, telah dilgunakan umat Islam yang berada di sekitar mushalah dan rumah ibadah tersebut.
Bahkan, menurut dia, semua rumah ibadah yang dibangun DMI seluruh sarana prasarananya ditanggung DMI pusat.
"Daerah, hanya menyalurkan atau membangunkan. Seluruh sarana mulai dari sound sistem, karpet, dan seterusnya di tanggung oleh DMI pusat," kata dia.
Berdasarkan data DMI Kota Palu terdapat 127 masjid dan mushala rusak di terpa gempa, likuifaksi dan tsunami. Sekitar 42 rumah ibadah rusak total, 60 rusak sedang , dan 25 rusak ringan.