Rabu 23 Jan 2019 02:00 WIB

Raih Adipura, Dua Petugas Kebersihan Berangkat Umrah

Hadiah umrah sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada petugas kebersihan.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
Piala Adipura
Foto: Antara
Piala Adipura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Rezeki tak disangka-sangka bagi Khofziah (60 tahun) dan Edi Kistori (67). Dua petugas kebersihan tertua Kota Liwa, ibukota Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, akan menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci sebagai apresiasi kota Liwa mendapat Anugerah Adipura tahun 2018.

Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus langsung memberikan apresiasi kepada kedua petugas kebersihan yang tertua di kota tersebut, Selasa (22/1). Penghargaan tersebut sebagai apresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) kepada pejuang kebersihan di Lampung Barat. Dua petugas kebersihan tersebut dipilih dengan usia tertua dibandingkan petugas lainnya.

“Ini bentuk apresiasi pemerintah kepada pejuang kebersihan di Lampung Barat yang siang dan malam bekerja sampai dapat Adipura,” kata Parosil Mabus dalam ajang apresiasi Pemkab Lampung Barat kepada petugas kebersihan di Kota Liwa.

Kota Liwa, sebagai kota kecil di kabupaten mendapat Anugerah Adipura oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan beberapa waktu lalu. Menurut Bupati, keberhasilan Liwa mendapat Adipura tak lepas dari peran serta masyarakat kabupaten dan juga ujung tombak pejuang kebersihan kota yang tidak henti-hentinya bekerja siang dan malam.

Bupati Parosil sengaja meniatkan untuk memberangkatkan petugas kebersihan tahun ini, karena peran dan jasa mereka menghantarkan piala Adipura. Ia meminta segera mendata petugas kebersihan yang memakai baju oranye untuk diberangkatkan umrah, yang sebelumnya mendapat apresiasi kalangan birokrat.

Khofsiah dan Edi Kistori bersyukur di usia senja mereka masih mendapatkan kesempatan untuk beribadah umrah ke Tanah Suci. Khofsiah mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan jerih payahnya selama ini. Hal sama diungkapkan Edi Kistori. Edi menyatakan tidak menyangka dapat berangkat umrah dengan bekerja sebagai petugas kebersihan jalanan. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement