REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah menggelar Grand Launching film '9 Putri Sejati' di Universitas'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta. Menurut Rektor Unisa, Warsiti, film ini mengingatkan tentang peran ‘Aisyiyah yakni berkiprah nyata untuk mengajarkan nilai islam dan keindonesiaan.
“Saya berharap pesan yang diberikan lewat film ini mampu memberikan spirit kepada kader muda untuk terus berjuang mengembangkan Aisyiyah,” kata Warsiti, Selasa (22/1).
Film '9 Putri Sejati' ini berkisah tentang kebangkitan kaum perempuan Indonesia dalam memperjuangkan kesetaraan jender. Film mengisahkan bagaimana perjuangan kaum perempuan murid-murid KHA Dahlan yang ingin melakukan perubahan, membawa kaumnya dari posisi konco wingking dan dari posisi 'dapur sumur dan kasur', ke ranah publik.
Ketua LSBO PP Muhammadiyah Sukriyanto mengatakan gerakan perubahan tersebut telah berhasil mendorong kaum perempuan tampil di ranah publik. Bahkan Aisyiyah yang di tahun 1928 ikut memelopori Kongres Perempuan Pertama, kini terus berkembang berkontribusi dalam kehidupan dakwah, sosial, kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan kehidupan bangsa lainnya.
Saat ini, ujarnya, Aisyiyah merupakan organisasi perempuan yang mengelola banyak panti sosial, ekonomi, kesehatan (rumah sakit dan poliklinik), pendidikan dari PAUD, TK ABA, sampai perguruan tinggi. Mungkin saat ini, kata dia, Aisyiyah merupakan satu-satunya organisasi perempuan yang mengelola universitas.
“Maka melalui film ini, kami coba menghadirkan kembali gerak spirit Muhammadiyah lewat para pemeran Srikandi Muhammadiyah. Karena sesungguhnya peran perempuan dalam Muhammadiyah sangatlah besar,’’ ujarnya.