REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar menanggapi mundurnya Edy Rahmayadi dari jabatan Ketua Umum PSSI. Edy menunjuk Joko Driyono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketum PSSI.
"Bagaimanapun juga banyak yang tidak puas ya kemarin, maksudnya kalau Pak Edy menyerahkan kan itu untuk sementara. Mudah-mudahan setelah pilpres (pemilihan presiden) cepat ada KLB (Kongres Luar Biasa) ya. Jadi ada pergantian lagi semua," kata Umuh di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Selasa (22/1).
Dia menyebut, KLB harus segera dilaksanakan karena PSSI butuh wajah baru sebagai pengurusnya. Dia mengakui bahwa Edy seharusnya tidak mundur begitu saja.
"Sebenarnya itu tidak mutlak kesalahan Pak Edy, cuma kemarin bagaimana pun juga Pak Edy punya anak buah atau staf seperti begitu akhirnya Pak Edy juga pasti kesal belum banyak dorongan supaya Pak Edy berhenti," tegas Umuh.
Dia mengaku tidak menyangka Edy akan mundur dari posisinya. Meskipun sering mengkritik, Umuh mengakui bahwa seharusnya Edy tetap berada di PSSI paling tidak sampai KLB.
"Saya pikir Pak Edy tidak langsung akan menyerahkan, kalau Pak Edy yang ngomong 'Yaudah KLB lagi aja udah saya mundur'. Itu yang paling tepat seperti itu," katanya.
Umuh tidak mengakui atau menyanggah soal isu mengenai Persib yang menolak mundurnya Edy. Dia menyebut bahwa tidak tepat jika Edy mundur dengan cara seperti itu. Umuh menyebut, banyak yang memaksa untuk menggelar KLB secepatnya.
"Kalau kemarin banyaklah, banyak sebetulnya (yang minta KLB), tapi sementara itu diam dulu biar nggak gaduh, biar nggak ribut," tutupnya.