REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI – Sejumlah pimpinan terkemuka dari tiga agama samawi yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi akan mengadakan pertemuan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), pada Februari mendatang.
Pertemuan itu terjadi seiring kunjungan bersejarah dari Paus Francis ke Abu Dhabi yang akan dimulai pada 5 Februari.
Dilansir di Alarabiya, Selasa (22/1), para pemimpin agama dari berbagai bagian wilayah tersebut akan membahas cara-cara untuk meningkatkan hubungan antar-agama dan mempromosikan dialog.
Pertemuan itu akan menjadi bagian dari rangkaian acara yang direncanakan di sela-sela kunjungan Paus ke UEA, yang akan menjadi yang pertama baginya di kawasan Teluk.
Paus Francis juga dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan dengan pimpinan tertinggi al-Azhar Mesir, Syekh Ahmed al-Tayeb.
Direktur Jenderal Dewan Media Nasional UEA, Mansour al-Mansouri, mengatakan kunjungan bersejarah Paus itu mencerminkan semangat toleransi Uni Emirat Arab.
Dia mengatakan, bahwa penduduk di UEA telah merangkul 76 gereja dan kuil milik kepercayaan agama yang berbeda.
Al-Mansouri mengatakan, kunjungan Paus akan menarik perhatian media, karena ini adalah kunjungan pertamanya ke wilayah tersebut.
Menurut laporan, Paus akan memimpin misa di Abu Dhabi. Misa itu kemungkinan akan dihadiri 135 ribu umat Katolik dari UEA dan bagian lain dari wilayah itu.
Sekretaris Jenderal Dewan Cendekiawan Muslim, Dr Sultan al-Rumaithi, mengatakan pertemuan itu akan mencakup diskusi tentang prinsip-prinsip agama, apa yang mereka miliki bersama, juga tantangan, dan peluang.
Dia juga menyoroti pentingnya toleransi, yang menurutnya, merupakan bagian integral dari Islam.
Al-Rumaithi juga mengatakan, akan ada partisipasi Arab Saudi yang signifikan dalam pertemuan tersebut.
Menurutnya, acara itu bukan pertemuan politik dan sebaliknya akan fokus pada partisipasi antar-agama dan pentingnya toleransi yang coba ditekankan oleh UEA. (Kiki Sakinah)