Selasa 22 Jan 2019 22:36 WIB

Pemuka Tiga Agama Samawi akan Bertemu di Uni Emirat Arab

Pertemuan ini sebagai upaya dialog dan kerja bersama wujudkan harmoni antaragama.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Paus Francis berpelukan dengan Imam Besar Masjid Al Azhar, Kairo Syeikh Ahmed al-Tayeb, Senin, 23 Mei 2016.
Foto: Osservatore Romano / Reuters
Paus Francis berpelukan dengan Imam Besar Masjid Al Azhar, Kairo Syeikh Ahmed al-Tayeb, Senin, 23 Mei 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI – Sejumlah pimpinan terkemuka dari tiga agama samawi yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi akan mengadakan pertemuan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), pada Februari mendatang.

Pertemuan itu terjadi seiring kunjungan bersejarah dari Paus Francis ke Abu Dhabi yang akan dimulai pada 5 Februari.  

Dilansir di Alarabiya, Selasa (22/1), para pemimpin agama dari berbagai bagian wilayah tersebut akan membahas cara-cara untuk meningkatkan hubungan antar-agama dan mempromosikan dialog. 

Pertemuan itu akan menjadi bagian dari rangkaian acara yang direncanakan di sela-sela kunjungan Paus ke UEA, yang akan menjadi yang pertama baginya di kawasan Teluk.

Paus Francis juga dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan dengan pimpinan tertinggi al-Azhar Mesir, Syekh Ahmed al-Tayeb. 

Direktur Jenderal Dewan Media Nasional UEA, Mansour al-Mansouri, mengatakan kunjungan bersejarah Paus itu mencerminkan semangat toleransi Uni Emirat Arab.

Dia mengatakan, bahwa penduduk di UEA telah merangkul 76 gereja dan kuil milik kepercayaan agama yang berbeda. 

Al-Mansouri mengatakan, kunjungan Paus akan menarik perhatian media, karena ini adalah kunjungan pertamanya ke wilayah tersebut.

Menurut laporan, Paus akan memimpin misa di Abu Dhabi. Misa itu kemungkinan akan dihadiri 135 ribu umat Katolik dari UEA dan bagian lain dari wilayah itu. 

Sekretaris Jenderal Dewan Cendekiawan Muslim, Dr Sultan al-Rumaithi, mengatakan pertemuan itu akan mencakup diskusi tentang prinsip-prinsip agama, apa yang mereka miliki bersama, juga tantangan, dan peluang. 

Dia juga menyoroti pentingnya toleransi, yang menurutnya, merupakan bagian integral dari Islam. 

Al-Rumaithi juga mengatakan, akan ada partisipasi Arab Saudi yang signifikan dalam pertemuan tersebut. 

Menurutnya, acara itu bukan pertemuan politik dan sebaliknya akan fokus pada partisipasi antar-agama dan pentingnya toleransi yang coba ditekankan oleh UEA. (Kiki Sakinah)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement