Rabu 23 Jan 2019 00:10 WIB

Liliyana Natsir Terganggu Lagu 'Mellow' Pembuka Pertandingan

Tontowi/Liliyana akan tetap berupaya memenangkan pertandingan melawan juniornya

Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Foto: Humas PBSI
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemenangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di babak pertama Daihatsu Indonesia Masters 2019 membuat ganda campuran Indonesia memastikan setidaknya satu tiket perempat final. Di babak kedua, Tontowi/Liliyana sudah ditunggu sesama pasangan Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Tontowi/Liliyana melaju ke babak kedua setelah mengalahkan wakil India, Pranaav Jerry Chopra/Sikki Reddy, dengan skor 21-15, 21-15. Sedangkan Hafiz/Gloria menundukkan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing (Malaysia), dengan skor 21-12, 13-21, 21-18.

"Tadi kami mainnya sesuai dengan strategi, tapi di game kedua kami terburu-buru," kata Tontowi dalam jumpa pers usai pertandingan di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (22/1).

"Saya sudah beberapa bulan tidak latihan sama Owi, bukan kagok sih, tapi lebih mencari poin dari mana? dari servis pembukaan? Di game kedua, kami lebih menurun dan kurang antisipasi, ada sedikit penyesuaian dari kami," ujar Liliyana.

"Tadi waktu masuk lapangan ada bedanya, tidak seperti biasa, ada lagu-lagu padahal ini kan belum babak final. Agak terenyuh sih, tapi hei saya kan mau tanding, tidak boleh mellow mellow," kata pemain yang kerap disapa Butet ini.

Menghadapi Hafiz/Gloria, Tontowi/Liliyana tetap optimis walaupun mereka pernah dikalahkan junior mereka tersebut. "Hafiz/Gloria kan diproyeksikan ke Olimpiade, pasti mereka mau fight. Mereka tahu kami sudah lama tidak latihan bareng. Saya juga latihannya tidak seintense dulu, mereka lebih yakin. Tapi sebagai senior, kami tidak mau kalah," tegas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement