Selasa 22 Jan 2019 23:34 WIB

Kunjungi Panama, Paus Fransiskus Fokus ke Masalah HAM

Paus juga dijadwalkan kunjungi penjara remaja dan rumah perawatan penderita AIDS

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Paus Fransiskus
Foto: EPA
Paus Fransiskus

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Fransiskus rencananya akan melakukan perjalanan ke Panama Rabu (23/1). Dalam perjalanan itu, ia diperkirakan akan menyoroti masalah-masalah kemiskinan, imigrasi dan hak asasi manusia pada pertemuan umat muda Katolik.

Perjalanan yang akan berlangsung sejak tanggal 23-28 Januari 2019 itu untuk memperingati Hari Pemuda Gereja Katolik Sedunia akan menjadi yang pertama bagi Fransiskus ke Amerika Tengah. Sebuah wilayah yang telah terperangkap dalam krisis migrasi. Sebab, ribuan orang mencoba menuju utara, ke Amerika Serikat untuk mencari suaka atau pekerjaan.

"Banyak orang muda di wilayah itu adalah imigran. Saya pikir kita dapat mengharapkan referensi (untuk krisis migrasi) dari Bapa Suci," kata juru bicara Vatikan Alessandro Gisotti kepada wartawan Selasa (22/1).

Sebelumnya, Paus Fransiskus pernah mengunjungi Meksiko pada bulan Februari 2016 lalu. Saat itu, ia mengkritik janji calon presiden Donald Trump yang akan membangun tembok di sepanjang perbatasan Amerika Serikat dengan Meksiko untuk mengekang imigrasi ilegal. Pada waktu itu, Paus Fransiskus mencela dengan gelombang penutupan terhadap orang asing.

Sejak pertengahan Oktober, ribuan orang Amerika Tengah, yang sebagian besar berasal dari Honduras, telah melakukan perjalanan ke utara melalui Meksiko. Mereka menggunakan sebuah karavan, dan beberapa orang lainnya berjalan kaki cukup jauh untuk mencoba mencapai Amerika Serikat.

Banyak migran pencari suaka mengatakan, mereka menderita karena kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia di negara asal mereka. Topik-topik itu juga diharapkan menjadi tema dalam perjalanan Paus Fransiskus.

Selain fokus terhadap krisis migran, pemimpin tertinggi Gereja Katolik berusia 82 tahun itu juga dijadwalkan akan mengunjungi penjara remaja dan rumah perawatan bagi para penderita AIDS.

Hari Kaum Muda Sedunia, atau yang diebut juga sebagai Tempat Ibadah Katolik, merupakan peringatan setiap tiga tahun. Peringatan tersebut dilakukan di kota yang berbeda. Kegiatan dengan konsep jambore itu menjadi tempat para kaum muda Katolik Sedunia merayakan iman mereka dan mendiskusikan masalah-masalah sosial.

Sekitar 150 ribu telah mendaftar untuk acara tahun ini, diadakan di Amerika Latin untuk ketiga kalinya. Sejak mendiang Paus Yohanes Paulus melembagakannya pada tahun 1985.

Beberapa ratus ribu orang diperkirakan akan menghadiri Perayaan Ekaristi pada hari terakhir perjalanan Paus Fransiskus di negara tersebut. Bertempat di sebuah taman, ibadah itu akan dibuka untuk semua penduduk dan pengunjung yang berada di negara berpenduduk 4 juta orang, dan sekitar 89 persen warganya beragama Katolik.

Dikutip dari Reuters, pada bulan Juni 2018 Paus Fransiskus mengatakan, ia ingin singgah di El Salvador untuk berdoa di makam Uskup Agung Oscar Romero. Seorang uskup yang ditembak mati oleh pasukan sayap kanan pada tahun 1980 karena penolakannya atas pelanggaran hak asasi manusia dan penindasan pemerintah.

Paus Fransikus kemudian memutuskan untuk melakukan perjalanan lebih lama ke El Salvador di waktu mendatang. Tetapi banyak anak muda dari negara itu akan melakukan perjalanan ke Panama. Guna membantu paus memperingati mendiang Uskup Romero yang diangkat menjadi orang suci Oktober lalu dan dianggap sebagai ikon Gereja Amerika Latin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement