REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Seorang pria Rusia yang gagal membajak penerbangan penumpang Aeroflot ditahan oleh polisi pada Selasa (23/1). Ini setelah pesawat tersebut melakukan pendaratan darurat di Siberia.
Penumpang yang mengaku bersenjata itu berusaha masuk ke kokpit dalam penerbangan dari kota Surgut, Siberia, ke Moskow dan menuntut penerbangan SU 1515 Aeroflot mengubah jalur penerbangan dan terbang ke Afghanistan. Namun ternyata dia hanya menggertak dan tidak bersenjata.
Saluran televisi negara Rossiya-24 memperlihatkan rekaman mengenai sejumlah petugas keamanan yang mengenakan penutup muka menahan pria itu di dalam pesawat dan membawanya keluar dengan tangannya diborgol.
"Para penumpang dan awak pesawat di pesawat turun dengan selamat dan tanpa luka-luka," kata Aeroflot dalam pernyataannya.
Insiden-insiden mabuk yang melibatkan penumpang pada penerbangan komersial di Rusia cukup umum, walau tak biasa terjadi dalam penerbangan yang meminta rutenya dialihkan.
Komite Investigasi Rusia mengatakan pihaknya telah membuka penyelidikan atas pria tersebut yang menghadapi tuduhan pembajakan sebuah pesawat dengan mengancam menggunakan kekerasan. Jika terbukti bersalah, pelaku akan dijatuhi hukuman penjara antara tujuh hingga 12 tahun