Rabu 23 Jan 2019 07:00 WIB

Purwakarta Targetkan Partisipasi Pemilu 80 Persen

KPU Purwakarta telah menetapkan DPT 687.100 pemilih.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Friska Yolanda
KPU Kabupaten Purwakarta bersama Bawaslu setempat, menggelar simulasi uji coba ketahanan kotak suara berbahan duplex (kardus), di gudang logistik Jl Kopi, Desa Ciwareng, Kecamatan Babakan Cikao, Kamis (20/12)
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
KPU Kabupaten Purwakarta bersama Bawaslu setempat, menggelar simulasi uji coba ketahanan kotak suara berbahan duplex (kardus), di gudang logistik Jl Kopi, Desa Ciwareng, Kecamatan Babakan Cikao, Kamis (20/12)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- KPU Purwakarta mengebut penyelesaian sejumlah persiapan Pemilu 2019. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan 80 persen partisipasi pemilih pada April mendatang.

Hingga saat ini, proses persiapan diklaim telah mencapai 50 persen. Salah satunya, mengenai kesiapan logistik.

Ketua KPU Purwakarta, Ahmad Ikhsan Faturrahman, mengatakan, saat ini pihaknya telah menerima sejumlah logistik pemilu dalam kondisi baik. Namun,logistik tersebut masih belum terpenuhi 100 persen.

"Logistik, secara bertahap sudah berdatangan, tetapi jumlahnya belum 100 persen," ujarnya, Selasa (22/1).

Kotak suara yang tiba sudah mencapai 13.142 unit. Namun, jumlah yang dibutuhkan sebanyak 13.368 unit. Bilik suara yang dibutuhkan sebanyak 10.536 buah baru diterima 10.151 buah. Begitu juga dengan tinta sidik jari yang dibutuhkan 5.268 botol. Sementara kebutuhan segel 319.799 baru diterima 273.078 segel.

Kekurangan ini telah diajukan ke KPU pusat sehingga pada pelaksanaan nanti diharapkan terpenuhi secara keseluruhan. Ia berharap semua kekurangan itu terpenuhi dalam sebulan ke depan.

Mengenai daftar pemilih tetap atau DPT, KPU juga telah menetapkan sebanyak 687.100 pemilih. Namun, jumlah DPT itu bisa berubah. Salah satu indikatornya, ada pemilih yang meninggal dunia ataupun pindah ke daerah lain.

Tak hanya soal kesiapan logistik, pihaknya juga menargetkan angka partisipasi di Pemilu 2019 mencapai 80 persen. Karena itu, lembaga vertikal ini secara masif terus melakukan sosialisasi pemilu. Terutama, ke pelosok-pelosok perkampungan.

"Untuk sosialisasi, melibatkan 10 relawan yang jadi basis KPU. Yaitu, pemilih pemula, pemuda, kelompok perempuan, kaun marjinal, keluarga, disabilitas, agama, komunitas demokrasi, warga internet dan berkebutuhan khusus," ujar Ahmad.

Upaya tersebut, diharapkan mampu meningkatkan angka partisipasi dan kualitas pemilih pada Pemilu 2019. Sehingga, pesta demokrasi pada tahun ini sukses aman dan lancar.

Ahmad menyebutkan, pada Pemilu 2014 lalu angka partisipasi pemilih mencapai 74 persen. Pada Pilkada 2018 kemarin, partisupasi pemilih naik jadi 79 persen. Karenanya, di Pemilu 2019 ini targetnya naik jadi 80 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement