REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor berencana membangun empat sekolah SMP negeri pada tahun ini. Kepala Disdik Kabupaten Bogor Luthfie Syam mengekspos program kerja terkait rencana tersebut, tujuannya agar program yang menjadi kegiatan kerja Disdik di tahun anggaran 2019 dapat tergambarkan dengan baik kepada masyarakat.
“Kami juga memaparkan langkah-langkah teknis serta kebutuhan pengambilan kebijakan demi mendukung 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bogor,” kata Luthfie, Selasa (22/1).
Dia menjelaskan, program yang disusun meliputi kegiatan sarana dan prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan, pengimplementasian Pancakarsa, dan kebijakan struktural.
Rencana pembangunan empat gedung sekolah SMP, kata dia, memerlukan kebijakan cepat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Kebijakan yang dimaksud adalah pembenahan serta revisi pembubaran unit pelaksana teknis (UPT) Pendidikan, penerbitan surat keterangan (SK) lokasi pembangunan empat sekolah SMP, serta pengisian kursi kepala sekolah.
Sementara itu Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor, Didi Kurnia mengatakan, hingga saat ini terkait teknis pelaksanaan pembangunan empat SMP, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Disdik.
“Terutama pengkajian perihal penerbitan SK lokasi pembangunan. Nantinya akan ada SMPN Tajurhalang, SMPN 3 Jonggol, SMPN 4 Gunung Putri, dan SMPN 3 Megamendung yang rencananya akan dibangun,” kata Didi.
Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan berharap, realisasi program kerja satuan perangkat daerah (SKPD) dapat berjalan lancar tanpa harus berbenturan dengan payung hukum. Terkait rencana detail pembangunan, Iwan mengaku masih akan mengadakan rapat kordinasi hingga kurun tiga bulan ke depan.
“Rapat-rapat nanti itu rencanaya akan dilakukan untuk mengidentifikasi problem apa yang ditemui, sehingga nanti Pemkab akan berupaya membantu mencarikan solusinya,” kata Iwan.