REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah mengakuisisi Pertagas, Perusahaan Gas Negara (PGN) memproyeksikan penjualan gas pada 2019 ini akan meningkat. Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso menjelaskan PGN menargetkan penjualan gas bumi sebesar 935 BBTUD, atau lebih tinggi 10,12 persen dari realisasi kuartal III 2018.
Tercatat pada realisasi kuartal III 2018 mencapai 849 BBTUD. PGN juga menargetkan usaha transmisi gas tahun ini sebesar 2.156 MMSCFD sepanjang tahun 2019, atau naik dari realisasi kuartal III tahun lalu mencapai 718 MMSCFD.
Sementara itu, jumlah pelanggan yang akan dikelola PGN tahun ini mencapai 244.043 pelanggan. Dari sisi infrastruktur, PGN terus melaksanakan pengembangan infrastruktur pipa yang ditargetkan sampai dengan akhir 2019 totalnya sepanjang 10.547 kilometer.
Gigih mengatakan target itu akan dicapai dengan pelaksanaan program kerja yang efektif seperti pengembangan segmen distribusi di pasar utama, optimalisasi operasi dan aset di Jawa bagian Barat dan Timur termasuk penyelesaian jalur pipa di beberapa lokasi. “Ini yang kami katakan, bahwa sub holding gas akan lebih mampu untuk memeratakan dan menciptakan keadilan energi untuk masyarakat,” kata dia berdasarkan siaran resminya, Rabu (23/1).
PGN juga diamanatkan melakukan percepatan pembangunan dan pengoperasian Jargas. Target hingga 2025 sesuai Rencana Umum Energi Nasional, mencapai 4,7 juta Sambungan Rumah Tangga. Untuk dapat merealisasikan target tersebut, PGN mengharapkan dukungan dari Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder).
Menurut Gigih, PGN juga berhasil melaksanakan serangkaian efisiensi yang mendongkrak laba bersih maupun laba operasi sampai dengan kuartal III 2018. Laba bersih sampai dengan triwulan ketiga 2018 mencapai 218 juta dolar, hal itu ditopang dengan capaian laba operasi yang tinggi, yakni sebesar 390 juta dolar.
Selain itu aset PGN juga mengalami peningkatan. Tercatat, pada triwulan ketiga 2018 total aset PGN mencapai 6,661 miliar dolar melesat jika disandingkan dengan jumlah nilai AS.