Rabu 23 Jan 2019 12:30 WIB

Aktivis Antipemerintah Thailand Dibunuh di Sungai Mekong

Aktivis anti-pemerintah yang dibunuh tinggal di Laos setelah lari dari Thailand.

Red: Nur Aini
Peta Thailand. Ilustrasi.
Foto: Aljazeera
Peta Thailand. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Tes DNA yang dilakukan terhadap dua mayat yang ditemukan terdampar di Sungai Mekong di Thailand Utara adalah aktivis. Menurut polisi mereka dibunuh karena motif politik.

Kedua orang tersebut yang dikenal dengan nama samaran Puchana dan Kasalong, adalah dua dari tiga aktivis yang dilaporkan hilang sejak bulan Desember dari rumah mereka di Laos. Mereka tinggal di Laos karena melarikan diri dari Thailand.

Mereka adalah bagian dari sekelompok warga Thailand yang tinggal di Laos yang memiliki pertalian dengan gerakan Baju Merah anti-pemerintah. Mereka melakukan protes jalanan di Bangkok pada 2010 yang kemudian diberangus oleh militer.

Beberapa di antara mereka juga adalah bagian dari kelompok garis keras yang menghendaki kerajaan Thailand berubah menjadi republik. Mereka dicari pemerintah karena menghina kerajaan dan anggota keluarga kerajaan.