REPUBLIKA.CO.ID, LAHORE -- Otoritas Pakistan mencopot komandan unit kontraterorisme kepolisian di Provinsi Punjab. Mereka juga menuntut lima polisi dengan pasal pembunuhan terkait penembakan yang menewaskan satu keluarga.
Pada Sabtu lalu, personel kontraterorisme melepaskan tembakan ke sebuah mobil yang menurut mereka digunakan oleh pemimpin ISIS di provinsi itu, Zeeshan Javed. Dia tewas bersama tiga penumpang yakni pemilik toko bahan makanan Mohammad Khalil, istrinya, dan putri mereka yang berusia 12 tahun.
Meskipun demikian, versi resmi dari peristiwa itu ditentang sejumlah saksi mata, termasuk tiga anak Khalil lain, yang selamat. Apalagi lagi beredar rekaman video yang menyebar luas di media sosial.
Insiden tersebut memicu protes di Lahore dan menuai kecaman dari para politikus termasuk Perdana Menteri Imran Khan, yang berjanji akan membersihkan Kepolisian Punjab.
Baca juga, AS Masukan Parpol Pakistan ke Dalam Daftar Teroris.
Menteri Hukum Punjab Raja Basharat mengatakan pemerintah provinsi telah mencopot kepala Divisi Kontraterorisme (CTD) dan tiga personel lainnya yang akan menghadapi tindak indisipliner.
"Laporan awal Tim Penyelidik Gabungan untuk peristiwa di Sahiwal mengungkap bahwa personel CTD bertanggung jawab atas pembunuhan Khalil dan keluarganya, yang tidak bersalah," kata Basharat.
"Kelima personel yang menembak mobil di kota Sahiwal tersebut akan didakwa dengan pembunuhan dan disidang di pengadilan antiterorisme," katanya kepada awak media.