REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga terus mendorong agar pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) bisa dipercepat. Untuk itu, Pemkab telah mempersiapkan berbagai sarana infrastruktur penunjang agar pembangunan bandara tersebut bisa segera dilaksanakan.
Pemkab Purbalingga menginginkan agar desain bandara yang akan dibangun bisa mencerminkan budaya khas Kabupaten Purbalingga. Dengan desain bangunan yang mencerminkan kekhasan wilayah Purbalingga atau Banyumas, maka penumpang pesawat yang turun di Bandara JBS bisa langsung merasakan bahwa dia sudah berada di Purbalingga.
''Tentunya ciri tradisional ini yang dipadukan dengan aspek modernitas sebuah bandara,'' kata Kepala Bappelitbangda Kabupaten Purbalingga, Yani Sutrisno Udi Nugroho, Rabu (23/1)
Yani menyebutkan wujud keseriusan Pemkab Purbalingga mendorong realisasi pembangunan bandara, antara lain dengan dibangunnya akses jalan menuju Bandara. Untuk itu, dia menyebutkan, jajaran Pemkab Purbalingga sangat menyambut baik saat pihak PT Angkasa Pura II yang mendapat mandat pemerintah pusat untuk membangun bandara JBS, menyatakan akan memulai pembangunan bandara pada awal tahun 2019 ini.
Dirut Angkasa Pura II Muhammad Awaludin saat menghadiri acara tasyakuran dimulainya pembangunan infrastruktur Bandara Soedirman, awal Januari 2019 lalu, menyebutkan PT Angkasa Pura II akan mengalokasikan anggaran Rp 350 miliar untuk membangun Bandara BJS di Desa Wirasaba Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga.
''Anggaran Rp 350 miliar ini dialokasikan untuk pembangunan tahap I. Tapi bisa saja bertambah menjadi Rp 500 miliar, tergantung dengan dinamika yang ada nantinya,'' katanya.
Dia menyebutkan, dalam pembangunan tahap I ini, pihaknya akan membangun runway sepanjang 1.600 meter dan berbagai sarana yang diperlukan. Dengan panjang runway tersebut, Bandara Soedirman sudah bisa digunakan untuk pendaratan pesawat jenis ATR-72.
Awaludin juga menyebutkan, pembangunan tahap pertama Bandara Soedirman ini diharapkan bisa diselesaikan tak sampai 24 bulan. Dengan perkiraan waktu pengerjaan ini, pada akhir tahun 2020, Bandara Soedirman Purbalingga diharapkan sudah bisa dioperasikan