REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Puluhan aktivis buruh dan mahasiswa Cina hilang atau ditahan polisi pada pekan ini. Kantor berita Reuters, Rabu (23/1), melaporkan penahanan ini dilakukan di tengah reaksi keras Pemerintah Cina terhadap tuntutan aktivis buruh. Mereka meminta perbaikan hak pekerja pabrik di negara tersebut.
Koalisi buruh dan aktivis mahasiswa sudah menghadapi penangkapan polisi sejak Juli 2018 lalu. Belasan orang ditahan atas dukungan mereka terhadap protes yang dilakukan para pekerja.
Para pekerja pabrik di Cina protes karena dilarang membentuk serikat buruh dengan pemimpin yang sesuai pilihan mereka.
Banyak mahasiswa dari universitas-universitas besar di Cina juga diciduk. Tiga mahasiswa dan dua yang baru saja lulus dari Universitas Peking serta satu mahasiswa dari Universitas Renmin dilaporkan menghilang selama 24 jam.
Kabar hilangnya sejumlah mahasiswa ini tersebar setelah kelompok solidaritas mengunggahnya di internet. Juru bicara Universitas Peking menolak memberikan komentar tentang kabar ini.
Kelompok advokasi hak asasi manusia di Hong Kong, Geoff Crothall of China Labour Bulletin melaporkan dua aktivis buruh di sebelah selatan provinsi Guangdong dikabarkan menghilang. Sementara tiga lainnya ditahan polisi atas tuduhan mengganggu ketertiban umum atau 'memicu perkelahian.
Belum diketahui apakah dua kasus tersebut berkaitan atau tidak. Kementerian Keamanan Publik Cina menolak memberikan komentar atas laporan ini.
Menurut orang yang berhasil menghubungi para mahasiswa, kini semuaz kelompok yang meminta agar para aktivis dibebaskan sedang bersembunyi. Mereka bersembunyi setelah merilis pernyataan kecaman ke polisi.
Baca juga, Cina Tahan Warga Kanada Ketiga karena Melanggar Izin Kerja.
Teman-teman dari mahasiswa-mahasiswa yang ada dalam video 'pengakuan' polisi itu mengatakan, petugas mencoba membalikkan antara hitam dan putih.
Sebelumnya polisi sempat menahan beberapa mahasiswa sebelum melepaskan mereka beberapa jam kemudian. Tapi menurut salah satu sumber yang tidak dapat menyebutkan namanya, ada beberapa mahasiswa yang belum dibebaskan.
Contohnya seperti seorang mahasiswa Universitas Peking Zhan Zhenzhen yang sudah menghilang sejak awal bulan Januari ini. Universitas Peking mengatakan sudah mengeluarkan Zhan karena terlibat dalam kegiatan 'yang tidak diizinkan'. n Lintar Satria/Reuters