REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Angkasa Pura I (Persero) membuka terminal kargo dan pos baru di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah. Terminal kargo baru ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi serta bisnis pengiriman barang melalui pesawat terbang.
Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji di Semarang, Rabu (23/1), mengatakan bahwa terminal kargo dan pos baru yang dioperasikan mulai hari ini mempunyai kapasitas tiga kali lebih besar dibandingkan terminal kargo lama.
Terminal kargo dan pos yang baru ini menempati lahan seluas 2.560 meter persegi. Luas lahan tersebut kurang lebih empat kali lebih luas dibandingkan dengan terminal kargo dan pos lama yang hanya memiliki luasan 639 meter persegi.
Ia menyebutkan permintaan pengangkutan kargo dan pos melalui jalur udara mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan trafik penumpang pesawat terbang tiap tahunnya.
Pada 2017, trafik pergerakan kargo Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang tercatat sebesar 17.630 ton. Kemudian pada 2018 meningkat menjadi 23.556 ton, atau tumbuh sebesar 34 persen atau lebih tinggi dibandingkan 2017 yang hanya 17 persen
Menurut dia, capaian pertumbuhan kargo tersebut jauh lebih tinggi dari pertumbuhan trafik penumpang yakni dari 4,4 juta penumpang pada 2017 menjadi 5,1 juta penumpang pada 2018. "Trafik pergerakan kargo pada 2018 yang tercatat 23.556 ton sudah melebihi kapasitas terminal kargo lama Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang yang hanya sebesar 20.000 ton per tahun," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, untuk mengatasi keterbatasan kapasitas dan mempertimbangkan tren pertumbuhan permintaan kargo dari dan menuju Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan perluasan serta penambahan kapasitas melalui pembangunan terminal kargo dan pos baru.
"Perluasan terminal kargo dan pos ini merupakan jawaban atas tantangan peningkatan pergerakan barang, pertumbuhan trafik penerbangan, serta tentunya kebutuhan layanan yang tinggi dari pengguna jasa," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya terminal kargo dan pos baru yang lebih luas di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani ini akan memudahkan para eksportir komoditas lokal di Provinsi Jawa Tengah untuk mengekspor produk mereka ke pasar luar negeri.
"Potensi kargo disini sangat bagus untuk keluar negeri sehingga ada beberapa masukan, bisa gak penerbangannya direct ke luar negeri karena (para eksportir) pertanian butuh mengirim melati segar ke Singapura harus fresh nggak bisa mampir, (sektor) perikanan juga demikian," katanya.
Devy menegaskan PT Angkasa Pura I (Persero) senantiasa mendukung peningkatan perekonomian wilayah dengan menyediakan jasa pelayanan kebandarudaraan untuk mendukung pergerakan orang dan barang melalui pesawat udara.
Layanan dengan kapasitas yang memadai untuk menampung trafik kedua hal itu akan memudahkan kegiatan distribusi barang sehingga menjadi lebih efisien dan efektif.