REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka Rapat Kerja Nasional (Raker) di Hotel Shangri La Jakarta, Rabu (23/1) sore. Kegiatan yang dihadiri 300 pejabat Kemenag dari seluruh provinsi ini akan berlangsung hingga Jumat (25/1) mendatang.
Dalam acara tersebut, Lukman pun menginstruksikan kepada pejabat Kemenag yang menjadi peserta Rakernas agar selalu berpegang pada tiga mantra. "Secara khusus tadi saya berpesan kepada seluruh peserta Rakernas untuk betul-betul memegangi tiga mantra yang harus menjadi ruh kita di Kementerian Agama," ujar Lukman saat ditemui usai membuka Rakernas tersebut, Rabu (23/1).
Mantra pertama, adalah moderasi beragama. Karena, menurut Lukman, moderasi beragama menjadi sesuatu yang semakin memiliki relevansi dan tingkat urgensi yang tinggi di tengah-tengah kehidupan beragama di Indonesia.
Yang dimaksud moderasi beragama adalah sesuai dengan esensi dari agama itu sendiri, yaitu moderat. Melalui moderasi beragama, Lukman mengatakan, diharapkan umat tidak tergelincir terhadap pemahaman keagamaan ekstrem kiri atau ekstrem kanan.
Kemudian, mantra kedua yang harus dipegang pejabat Kemenag adalah terkait dengan kebersamaan. Menurut dia, kebersamaan juga semakin diperlukan karena perbedaan kini sudah semakin muncul ke permukaan. "Maka kebersamaan haruslah senantiasa menjadi sesuatu yang mengikat kita. Jadi sebagai umat bergama kita harus semantiasa diikat dengan kebersamaan karena kita sama-amat umat beragama," ucap Alumni Pondok Pesantren Gontor ini.
Mantra terakhir, Lukman menyampaikan agar pejabat Kemenag meningkatkan kualitas pelayanan kepada umat beragama. Karena itu, menurut dia, intergrasi data di Kemenag menjadi sesuatu yang mutlak.
"Kita di Kemenag sebenarnya memiliki data yang sangat banyak dan besar. Tinggal cara kita mengintegrasikan sehingga lalu kemudian pendayagunaan dari data-data yang besar dan banyak itu bisa lebih maksimal dan optimal," kata Lukman.
Lukman bersyukur dengan diselenggarakannya Rakernas Kemenag tersebut. Karena, menurut dia, dalam setiap Rakernas Kemenag selalu ada sesuatu yang baru dengan menghadirkan program-program yang penuh inovasi dan kreasi, sehingga pihaknya bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada umat beragama.
"Kita semua bersyukur bahwa sore hari ini kita baru saja usai mengadakan pembukaan Rakernas tahun 2019. Dan ini adalah Rakernas yang kelima yang saya ikuti di Kemenag," jelas Lukman
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemenag, Nur Kholis Setiawan menjelaskan, Rakernas tersebut mengangkat tema "Moderasi beragama untuk Kebersamaan Umat". Menurut dia, tema itu sengaja dipilih agar sesuai dengan tema Hari Amal Bhakti Kemenag ke-73 yang telah diselenggarakan Kemenag, yaitu "Jaga Kebersamaan Umat".
"Tentu bahan untuk Rakernas ini adalah hasil dari berbagai kesempatan penting yang sudah dilakukan tahun 2018. Setidaknya ada tiga kegiatan penting yang menjadi pijakan," ujar Nur Kholis dalam sambutannya.
Tiga kegiatan itu adalah Temu Budaya yang menghasilkan Mufakat Yogyakarta pada 3 November 2018. Kedua, Rapat Pimpinan eselon satu dan eselon dua di Sentul pada 5-7 Desember 2018. Dan ketiga, Dialog atau Saresehan Tokoh Agama dan Budaya Lintas Iman yang digelar pada 29-30 Desember 2018 dan menghasilkan Risalah Jakarta.