Rabu 23 Jan 2019 23:45 WIB

Anies Matangkan Diskusi Penghentian Swastanisasi Air

Anies menekankan, setelah semua telah matang, dia akan segera umumkan.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi lokasi kebakaran di Kelurahan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (22/1).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi lokasi kebakaran di Kelurahan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendekati akhir masa kerja Tim Evaluasi Tata Kelola Air yang dibentuk oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, konsep dan opsi terus dilakukan pematangan. Anies menekankan, setelah semua telah matang, dia akan segera umumkan.

"Tiim melakukan kajian, dan ada beberapa opsi yang sedang dipertimbangkan dan pembicaraan juga sedang dilakukan. Tapi yang selalu saya sampaikan, bahwa setelah semuanya rapi dibereskan sesuai dengan ketentuan baru nanti kita umumkan," jelas Anies di Gedung Teknis Abdul Muis, Jakarta Pusat, Rabu (23/1).

Pematangan konsep itu dilakukan secara hati-hati dan jangan sampai menjadi hal yang merugikan masyarakat DKI Jakarta. Sebab, mereka telah taat membayar pajak dan kontribusi air minum. Penghentian swastanisasi air, kata dia, dengan cara pemutusan kontrak kerja sama dengan dua perusahaan swasta yaitu PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta harus dilakukan sesuai dengan perjanjian-perjanjian dan aturan hukum yang benar.

Hal itu ditujukan agar dampak negatifnya tak terlalu banyak kepada masyarakat. "Supaya tidak memiliki dampak negatif kepada pembayar pajak. Ini yang sekarang sedang dikerjakan," jelas Anies.

Perihal habisnya masa kerja Tim Evaluasi pada 10 Februari 2019 mendatang, hal itu hanyalah persoalan administratif. Anies tak menutup kemungkinan akan meneruskan masa kerja tim itu. "Itu adalah tim itu punya wewenang, sampai saya punya wewenang bisa perpanjang bisa persingkat," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement