Kamis 24 Jan 2019 12:22 WIB

KPK Tahan 11 Orang Terkait OTT Bupati Mesuji

Korupsi diduga terkait proyek jalan di Dinas PUPR Kabupaten Mesuji, Lampung.

Rep: Dian Fath R/ Red: Indira Rezkisari
Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabiro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengatakan, tim penindakan KPK menahan 11 orang dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di daerah Bandar Lampung, Mesuji, dan Lampung Selatan pada Rabu (23/1) hingga Kamis (24/1). Sebelas orang tersebut dibawa ke Jakarta hari ini.

Sampai kini, baru tujuh orang yang telah tiba di Gedung KPK. Sementara empat orang lainnya akan diterbangkan dari Lampung menuju Jakarta pada siang ini.

"Sampai pagi ini diamankan 11 orang. Tujuh telah datang pagi ini, empat lainnya dibawa siang untuk pemeriksaan ‎lebih lanjut," kata Febri dalam pesan singkatnya, Kamis (24/1).

Belum diketahui siapa tujuh‎ orang yang telah tiba di KPK. Febri hanya dapat memastikan bahwa Bupati Mesuji, Khamami, akan diterbangkan siang ini bersama tiga orang lainnya. "Bupati dan tiga orang lainnya siang ini akan dibawa (ke Jakarta)," ungkap Febri.

Febri mengungkapkan, operasi senyap ini dilakukan di tiga lokasi di Lampung. Tim penindakan KPK juga ikut mengamankan sejumlah uang yang disimpan dalam kardus. Sampai saat ini, tim masih melakukan penghitungan.

"Satu kardus tadi diamankan, pecahan Rp 100 ribu," ujarnya.

Diduga, lanjut Febri, telah terjadi transaksi terkait proyek jalan di Dinas PUPR Kabupaten Mesuji, Lampung. "Diduga terkait proyek infrastuktur di Dinas PUPR Mesuji," kata dia.

Saat ini Bupati dan para pihak yang ditangkap masih berada di Polda Lampung dan Polres Mesuji untuk menjalani pemeriksaan awal. Direncanakan mereka yang diamankan akan segera dibawa ke Jakarta. KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status dari para pihak yang diamankan dalam tangkap tangan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement