REPUBLIKA.CO.ID,KINSHASA -- Republik Demokratik Kongo mengkonfirmasi 14 kasus baru virus Ebola di perbatasan timur. Kasus tersebut mengalami peningkatan sejak wabah tersebut diumumkan pada Agustus 2018.
Dilansir Reuters, Kamis (24/1), Kementerian Kesehatan setempat mencatat terdapat enam kematian baru dari kasus Ebola tersebut. Sementara, satu orang pasien sedang dalam pemulihan.
Kementerian Kesehatan menyatakan, sembilan kasus baru wabah Ebola terjadi di zona kesehatan Katwa, tepatnya di luar wilayah Butembo yakni sebuah kota yang berada di perbatasan Uganda. Daerah itu disebut sebagai pusat penyebaran wabah baru. Adapun satu kasus lainnya juag terjadi di Butembo.
Sebelumnya, wabah haemorrhagic di provinsi timur Kivu Utara dan Ituri merupakan yang terbesar kedua dalam sejarah dengan 713 kasus, serta kemungkinan terdapat 439 kematian. Dalam kurun waktu 2013-2016 di Afrika Barat terdapat 28 ribu kasus dan 11 ribu kematian.
Hal itu menyebabkan pemerintah setempat harus berinvestasi besar untuk vaksin dan perawatan. Pejabat kesehatan telah berjuang untuk memberantas wabah ini sejak 1976, namun mengalami kendala akibat kekerasan milisi yang meluas di Kongo timur.