Kamis 24 Jan 2019 13:33 WIB

Australia akan Tekan Cina Jelaskan Penangkapan Warganya

Yang Hengjun ditangkap setelah terbang ke Kota Guangzhou.

Red: Nur Aini
Menteri Pertahanan Australia Marise Payne.
Foto: REUTERS/Nick Ansell/Pool
Menteri Pertahanan Australia Marise Payne.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne menyatakan pihaknya akan menekan Cina untuk mendapatkan penjelasan mengenai penahanan seorang penulis yang memiliki dua kewarganegaraan, Cina dan Australia, secara transparan dan adil. Staf kedutaan besar Australia di negara itu akan meminta penjelasan dari pejabat Cina dalam pertemuan di Beijing pada Kamis (24/1).

Para pejabat di Canberra pada Kamis pagi membenarkan penangkapan Yang Hengjun, penulis dan mantan diplomat Cina yang kini memegang kewarganegaraan Australia. Dia ditangkap sesaat setelah terbang ke Kota Guangzhou di Cina selatan dari New York pekan lalu.

Sejauh ini belum ada pernyataan dari Cina mengenai Yang.

"Kedutaan besar kami di Beijing akan bertemu dengan otoritas Cina pagi ini untuk meminta klarifikasi lebih lanjut mengenai alasan penangkapan ini dan mengatur akses konsuler secepat mungkin," kata Payne dalam pernyataan surel.

Pertemuan itu akan berlangsung saat Menteri Pertahanan Australia Christopher Pyne dijadwalkan tiba di Beijing untuk pembicaraan yang sudah diagendakan sebelumnya dengan Menteri Pertahanan Cina Wei Fenghe dan sejumlah pejabat senior lainnya. Ketegangan antara Cina dan beberapa negara Barat menguat sejak penahanan dua warga Kanada di Cina atas dugaan membahayakan keamanan negara. Kedua warga Kanada tersebut merupakan seorang diplomat yang tengah cuti serta seorang konsultan.

Negara-negara Barat menganggap penangkapan tersebut sebagai aksi balasan oleh Cina atas penahanan eksekutif senior Huawei Technologies Meng Wanzhou di Kanada pada 1 Desember. Dia dituduh melanggar sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Iran.

Pemerintah Australia awalnya diberi tahu bahwa Yang menghilang setelah sahabat-sahabatnya mengatakan dia tidak bisa dihubungi selama beberapa hari. Australia menjadi salah satu negara yang ikut mengecam penangkapan dua warga Kanada, namun Yang telah menjadi target lama otoritas Cina. Yang sebelumnya mengkritik apa yang dia gambarkan sebagai campur tangan Cina di Australia.

Presiden Cina Xi Jinping memimpin upaya pembersihan pembangkang sejak mulai menjabat pada 2012, dengan menahan ratusan pengacara dan aktivis HAM. Puluhan dari mereka juga sudah dipenjara.

Baca: Cina Akui Tahan Warga Australia

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement