Kamis 24 Jan 2019 14:23 WIB

Moderator Debat Kedua Pilpres Ditentukan Besok

KPU akan kembali menggelar rapat persiapan teknis debat kedua bersama tim sukses.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Ratna Puspita
Ketua KPU Arief Budiman (kanan) bersama Anggota KPU Ilham Saputra (kiri) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Ketua KPU Arief Budiman (kanan) bersama Anggota KPU Ilham Saputra (kiri) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan moderator debat kedua pilpres rencananya akan ditentukan pada Jumat (25/1). KPU akan kembali menggelar rapat persiapan teknis debat kedua bersama tim sukses paslon capres-cawapres pada Jumat sore. 

"Besok akan menggelar rapat. Tempatnya di sini (KPU)," ujar Arief kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/1). 

Arief membenarkan jika rapat juga dihadiri TKN Jokowi-Ma'ruf Amin dan BPN Prabowo-Sandiaga Uno. Pihak media penyelenggara debat kedua juga rencananya akan hadir. 

Menurut Arief, agenda rapat pada Jumat sore adalah menentukan moderator yang akan memimpin jalannya debat kedua. Selain itu, sejumlah teknis lain juga akan dikoordinasikan bersama kedua timses paslon capres-cawapres. 

"Iya (untuk menentukan moderator). Ya (membahas) persiapan banyak hal juga. Semuanya," tegas Arief. 

Sebagaimana diketahui, debat kedua pilpres dijadwalkan akan digelar di Hotel Sultan, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada 17 Februari 2019. Debat kedua nanti merupakan debat antarcapres, yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. 

Dalam debat kedua, ada sejumlah tema yang akan dibahas yakni energi dan pangan, SDA dan lingkungan hidup serta infrastruktur. Nama-nama jurnalis senior seperti Najwa Shihab, Tomi Tjokro, dan Alfito Deannova masuk dalam bursa moderator debat kedua tersebut. 

Nama Najwa dan Alfito diusulkan oleh pihak televisi penyelenggara debat kedua pilpres. Meski demikian, dua jurnalis senior ini belum dipastikan akan memandu jalannya debat pada 17 Februari 2019. 

Sejumlah pihak menyampaikan keberatan terhadap usulan nama Najwa Shihab. Salah satu pihak yang keberatan yakni BPN Prabowo-Sandiaga Uno. Menurut BPN, Najwa dinilai memiliki kecenderungan kepada salah satu paslon capres-cawapres. BPN kemudian mengusulkan nama jurnalis senior Karni Ilyas sebagai kandidat moderator debat kedua nanti. 

Terkait hal tersebut, Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, mengungkapkan BPN belum menyampaikan usulan nama Karni Ilyas ke KPU secara resmi. Namun, dia mengakui jika nama Karni termasuk dalam usulan nama-nama moderator yang diusulkan oleh media penyelenggara debat pilpres. 

"Nama Pak Karni diusulkan oleh televisi penyelenggara. Jadi ada Karni Ilyas, Najwa Shihab, Tomi Tjokro, Ira Koesno dan beberapa nama lain. Semuanya yang diusulkan itu insan media," ungkapnya. 

Dia menambahkan, nama moderator debat kedua akan ditentukan berdasarkan kesepakatan antara TKN, BPN, media penyelenggara debat dan KPU. "Sebab KPU tidak bisa menentukan moderator secara sepihak," tutur Wahyu. 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement