Kamis 24 Jan 2019 16:07 WIB

Rektor IPB Apresiasi Mentan Amran Berani Lawan Mafia

Lompatan inflasi pangan di 2014 sebesar 10,57 persen menjadi 1,26 persen pada 2017.

Red: EH Ismail
Mentan Amran Sulaiman menghadiri Seminar Nasional Ketahanan Pangan dan Launching IPB SDGs Network yang diselenggarakan IPB bersama Forum Rektor Indonesia di Kampus IPB, Kamis (24/1).
Mentan Amran Sulaiman menghadiri Seminar Nasional Ketahanan Pangan dan Launching IPB SDGs Network yang diselenggarakan IPB bersama Forum Rektor Indonesia di Kampus IPB, Kamis (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satri mengapresiasi upaya dan program prioritas Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam pemberantasan mafia pangan demi mewujudkan kedaulatan pangan.

"Pak Menteri Amran ini saya yakin menteri yang paling berani melawan mafia pangan. Tepuk tangan untuk beliau. Dulu dua bulan sebelum diumumkan yang siapa bakal menjadi Menteri Pertanian, saya termasuk yang prediksi Pak Amran yang jadi menterinya. Pak Menteri Amran ini pun selalu hadir diundang IPB," kata Arif pada Seminar Nasional Ketahanan Pangan dan Launching IPB SDGs Network yang diselenggarakan IPB bersama Forum Rektor Indonesia di Kampus IPB, Kamis (24/1).

Hadir pada kegiatan tersebut Mentan Andi Amran Sulaiman, Rektor Universitas Hasanuddin, Rektor Universitas Padjajaran, Rektor Universitas Bengkulu, Rektor Universitas Lambung Mangkurat, Rektor Universitas Majalengka, Rektor Universitas Juanda, Rektor Universitas Pakuan, (Mantan) Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Koordinator IPB SDGs Network, Bayu Krisnamurthi, Ketu Umum Himpunan Alumni IPB, dan para pejabat lingkup IPB.

Arif menjelaskan, dalam menyikapi isu-isu strategis untuk mewujudkan kedaulatan pangan, saat ini IPB ini sedang membangun sistem tentang revolusi industri 4.0, sehingga mafia pangan tidak ada lagi. Yakni Agromaritim 4.0 guna menjawab kebutuhan pangan saat ini dan yang akan datang.