REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan membuka kembali rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada Juni 2019 dengan jumlah 100 ribu orang. Fokus rekrutmen dalah untuk tenaga pendidikan dan kesehatan.
"Rekrutmen untuk 100.000 orang, fokusnya tetap pada tenaga pendidikan dan kesehatan, lebih fokus ke sana," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (24/1).
Ia menyebutkan dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi pada Kamis ini, ia melaporkan evaluasi pelaksanaan rekrutmen CPNS 2018. Para CPNS, kata ia, tinggal menunggu nomor induk pegawai.
"Saya melaporkan evaluasinya, kan sudah selesai rekrutmen CPNS tinggal nunggu NIP-nya, tahun 2019 kita juga akan kembali melaksanakan rekrutmen tapi itu nanti bulan enam," katanya.
Baca juga, Menpan-RB: 300 PNS Koruptor akan Segera Dipecat.
Ketika ditanya apakah hasil rekrutmen 2018 belum cukup, mantan Wakapolri itu mengatakan tahun 2018 dan 2019 ada PNS yang memasuki masa pensiun.
"Rekrutmen ini untuk menutup PNS yang pensiun dalam dua tahun itu," katanya.
Ia menyebutkan pada 2018, jumlah PNS yang pensiun 50 ribu orang dan tahun 2019 sebanyak 52 ribu. Sehingga pemerintah tetap harus menjaga keseimbangan dan tak terlalu banyak merekrut tenaga honorer.
"Honorer yang ada sekarang akan kita selesaikan dengan jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K," katanya.
Ia menyebutkan kebutuhannya sebenarnya mencapai 150 ribu orang terutama untuk tenaga guru. Sementara itu mengenai pemberian penghasilan tetap untuk perangkat desa setara dengan PNS Golongan II a, Menpan RB mengatakan Presiden Jokowi minta hal itu segera ditindaklanjuti.