REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar membantah informasi yang menyatakan kebijakan BBM satu harga membuat Pertamina bangkrut. Ia menyampaikan hal itu pada kuliah umum dengan tema Kearifan Lokal Dalam Pengembangan Energi Nagari di Universitas Bung Hatta dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Wali Kota Padang Mahyeldi dan undangan lainnya.
"Beredar di whatsapp grup BBM satu harga membangkrutkan Pertamina, itu tidak benar karena biayanya kecil," kata dia di Padang, Kamis (24/1).
Menurut dia, dari 131 titik BBM satu harga di seluruh Indonesia, biayanya kurang dari Rp 800 miliar per tahun dan itu masih kecil dibandingkan keuntungan yang diperoleh Pertamina. Pemerintah menargetkan 170 titik di seluruh Indonesia agar warga di Papua, Mentawai dan pulau terluar bisa menikmati harga yang sama, kata dia.
Ia menyampaikan sejak Indonesia merdeka baru kali ini warga pulau terluar bisa menikmatinya. "Jadi sekali lagi tidak benar kalau BBM satu harga bikin Pertamina bangkrut, kecuali bagi mereka yang percaya dengan whatsapp grup," ujarnya.
Arcandra juga menyampaikan bulan depan pihaknya akan meresmikan BBM satu harga di Mentawai, Sumbar. "Dulu sebelum kebijakan ini di Papua warga setempat harus mengeluarkan uang Rp 100 ribu untuk membeli satu liter BBM dan di Mentawai sekitar Rp 25 ribu, dengan adanya kebijakan ini warga bisa membeli seharga Rp 6.450," ujarnya.