Kamis 24 Jan 2019 22:01 WIB

Ponpes di Padang Pariaman Larang Santri Gunakan Gawai

Jika kedapatan gunakan gawai, maka akan dimusnahkan sesuai kesepakatan

Bermain gadget
Foto: Reuters
Bermain gadget

REPUBLIKA.CO.ID, PARIT MALINTANG -- Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-ringan di Nagari Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat, melarang santrinya menggunakan gawai atau telepon pintar karena dinilai mengganggu proses belajar.   

"Jika kedapatan maka akan kami musnahkan. Pemusnahan tersebut merupakan kesepakatan antara santri dan orang tua dengan pihak Ponpes semenjak 2011," kata  Pimpinan Ponpes Nurul Yaqin Ringan-ringan Muhammad Rais Tuanku Labai Nan Sati di Enam Lingkung, Kamis (24/1).   

Ia mengatakan dibuatnya peraturan tersebut karena banyaknya pelanggaran yang dilakukan santri yang tidak bisa ditoleransi akibat memakai gawai. Pelanggaran yang dilakukan santri seperti main game saat belajar bahkan bolos masuk kelas. Lebih parahnya lagi ditemukan video atau foto yang tidak senonoh di beberapa gawai santri. Oleh karena itu pihaknya menerapkan peraturan melarang santri menggunakan gawai dan membatasi penggunaan telepon genggam biasa di lingkungan sekolah.

"Jika kedapatan memakainya di lingkungan pesantren bakal dimusnahkan," katanya.

Untuk mengatasi komunikasi dengan orang tua, kata dia, pihaknya memfasilitasinya dengan memberikan telepon genggam biasa milik santri kepada masing-masing kepala ruangan. 

"Telepon genggam tersebut pun dapat digunakan oleh santri di jam-jam yang telah ditentukan," ujarnya.  

Meskipun pihaknya telah memberikan solusi namun tetap saja ada santri yang melanggar peraturan tersebut. Akibatnya pada Senin kemarin pihak Ponpes yang disaksikan oleh santri dan keluarga memusnahkan puluhan gawai santri dengan cara dipukul dengan batu. 

"Pemusnahan itu disaksikan oleh orang tua santri dan malah ada juga orang tuanya ikut memusnahkan gawai anaknya," ujar dia. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement