Kamis 24 Jan 2019 23:36 WIB

Cara Rawat Keragaman Menurut Prof Komaruddin Hidayat

Pancasila bukan hanya pemersatu, melainkan juga panduan nilai bangsa.

Guru Besar Filsafat Agama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Guru Besar Filsafat Agama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Ciputat Komaruddin Hidayat berbagi kunci agar keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia tetap terjaga yaitu seluruh masyarakatnya harus saling menghargai dan saling mendengar.

"Saat ini orang mudah terjebak pada generalisasi dan pelabelan terhadap etnis tertentu, padahal yang mestinya dilakukan adalah kesediaan untuk saling mengenalkan diri dan mendengarkan orang lain," kata Komaruddin saat menghadiri acara Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia di Jakarta, Kamis (25/1).

Dia mengatakan Pancasila bukan sekadar pemersatu, melainkan juga panduan nilai bagi perjalanan bangsa yang mesti menjadi tolok ukur masyarakatnya.

Kemajemukan Indonesia di mana masyarakatnya terdiri dari beragam suku dan agama maka muncullah identitas dan afiliasi kultural.

Dia mengatakan semuanya harus melebur sebagai bangsa Indonesia sekalipun masih dalam proses konsolidasi menjadi Indonesia.

Komaruddin mengatakan negara Indonesia dapat digolongkan menjadi civic nation  dimana yang menjadi perekat utama adalah civic identity.

Dia mengatakan di dalam civic nation, setiap orang memiliki hak dan kewajiban politik yang sama di depan hukum serta kesamaan hak dalam mengaktualisasikan diri dalam merintis karier dan dalam meraih kesejahteraan hidupnya.

"Dengan argumen di atas sesungguhnya Indonesia masuk kategori civic nation karena yang menjadi pemersatu dan identitas Indonesia adalah kesepakatan dan cita-cita bersama untuk merdeka. Sebuah negara baru di atas kekuasaan lokal yang secara ideologis diikat oleh ideologi Pancasila," kata dia.

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement