Jumat 25 Jan 2019 01:54 WIB

PBB Akhirnya Turun Tangan Selidiki Pembunuhan Khashoggi

Temuan pelapor khusus PBB akan dibawa ke Dewan Hak Asasi Manusia.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bidang Ekstrayuridis Agnes Callamard akan pergi ke Turki pada pekan depan. Seperti dilansir di Reuters, Kamis (24/1), kepergiannya untuk memimpin penyelidikan internasional independen terkait pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi.

Callmard menjelaskan, kunjungannya ke Turki akan berlangsung selama sekitar sepekan, dari 28 Januari hingga 3 Februari 2019. Ia akan mengevaluasi  tingkat tanggung jawab Arab Saudi dan individu terkait pembunuhan.

"Temuan dan rekomendasi saya akan dilaporkan ke Dewan Hak Asasi Manusia di sesi Juni 2019," ujarnya dalam email balasan kepada Reuters di Jenewa.

Baca juga, Arab Saudi Berhasil Buat Negara Barat Lupakan Khashoggi.

Callamard merupakan seorang akademisi Prancis yang merupakan direktur Departemen Kebebasan Berekspresi Global Columbia di Universitas Columbia, New York. Ia memiliki mandat global untuk menginvestigasi eksekusi.

Khashoggi, seorang kolumnis di Washington Post dan kritikus Putra Mahkota Mohammed bin Salman, terbunuh pada awal Oktober 2018. Tubuhnya dipotong oleh agen-agen Saudi di konsulatnya di Istanbul. Peristiwa ini lantas memprovokasi protes internasional.

Pada Selasa (22/1), Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, sudah waktunya untuk melakukan penyelidikan internasional atas kematian Khashoggi. Ia mengatakan, dalam menghadapi kasus ini, Turki dipastikan akan bertindak dengan bijaksana. Pemerintah Turki juga berupaya memahami betapa sulitnya mendapatkan titik terang dalam kasus pembunuhan tersebut.

Menurut Cavusoglu, Presiden Turki Tayyip Erdogan juga sudah memerintahkan persiapan yang harus dilakukan. Tapi, pemerintah tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai keterlibatan ahli lain atau apakah mereka telah mencari akses ke Arab Saudi.

Juru bicara Jaksa Penuntut Umum Saudi mengatakan, sekitar 21 orang Saudi ditahan sehubungan dengan kasus ini. Sebanyak 11 di antaranya telah didakwa dan dirujuk ke pengadilan. Pada awal bulan, jaksa mengatakan, sedang mempertimbangkan hukuman mati untuk lima dari 11 tersangka yang ditahan.

Sebelumnya, Callamard juga pernah mengatakan, pembunuhan Khashoggi memiliki corak extrajudicial execution atau eksekusi dengan hukum rimba. Selain itu, pihak yang merencanakan pembunuhan mempunyai posisi cukup tinggi untuk mewakili negara.

Setidaknya ada dua ciri-ciri yang disampaikan Callamard mengenai eksekusi tersebut. Pertama, tempat kejadian perkara. Pembunuhan diketahui dilakukan di gedung konsulat yang mewakili negara Saudi. Kedua, tersangka pembunuh Khashoggi. "Orang-orang yang hadir saat penghilangan dan dugaan pembunuhan (Khashoggi) memiliki hubungan dengan pemerintahan," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement