Jumat 25 Jan 2019 04:42 WIB

Pengamat: Ahok Jangan Dulu Berafiliasi Politik

Suhu politik sedang memanas dan sensitif.

Red: Teguh Firmansyah
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat mengurus administrasi pembebasan dirinya di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (24/1).
Foto: Instagram/@basukibtp
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat mengurus administrasi pembebasan dirinya di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie menyarankan agar mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok  untuk "puasa" dari dunia politik. Kalau ada tawaran bergabung dengan Parpol manapun dan timses pilpres lebih baik ditolak.

"Jangan dulu berafiliasi politik sama Jokowi maupun Prabowo. Kendati dipinang, lupakan dulu. Lantaran saat ini lagi sensitif dan suhu politiknya agak panas," kata Jerry, di Jakarta, Kamis (25/1).

Ahok bebas setelah menjalani hukuman selama 1 tahun 8 bulan 15 hari atas kasus penodaan agama. Pascabebas, Ahok langsung bertemu dengan keluarga setelah keluar dari Rutan Mako Brimob, Depok.

Baca juga, Ketua DPRD DKI: Ahok Bilang Gue Udah Capek.

Menurut dia, sebaiknya Ahok stay cool dulu, alias ojo kesusu (jangan terburu-buru) terjun ke politik.  "Ini bisa punya impact (dampak) yang kurang baik. Cuti politik untuk sementara dulu dengan berbagai 'considering' (pertimbangan)," ujar Jerry.

Meski demikian, bebasnya Ahok setelah menjalani masa hukuman penodaan agama bukan berarti menggugurkan sejumlah permasalahan yang melibatkan dirinya.

Jerry menilai Ahok tidak akan bisa bernafas lega, sebab kasus RS Sumber Waras dan pembelian lahan Cengkareng sudah menunggu jika ia terjun ke politik.

"Kasus RS Sumber Waras saya duga masih akan di goreng ke ranah pilpres jika dia masuk di timses Jokowi. Bagi saya Ahok jangan dulu berpolitik for a while time' (sementara waktu) karena membahayakan dirinya," ujarnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement